Jalan hidup manusia itu seperti aliran sungai yang mengalir berkelok
ke kanan ke kiri dari sumber mata air dari hulu ke hilir hingga menuju
Samudera nan luas.
Tak ada yang mengerti kisah perjalanan anak manusia esok hari entah apa yang akan terjadi dikemudain harinya semuanya telah digariskan begitu indah oleh Yang Maha Pencipta Allah SWT,
Manusia hanya berencana ,berdoa dan berikhtiar seoptimal mungkin dengan seluruh dan segenap yang dimilikinya
Karena kehidupan senantiasa berubah searah detik demi detik ,menit demi menit ,jam demi jam,hari demi hari ,minggu demi minggu ,bulan demi bulan tahun demi tahun,masa demi masa dan perubahan terjadi dalam sekejap atas kehendak-Nya.
Tak pernah terlintas dipikirannya menekuni dunia Tosan Aji, benda-benda pusaka bersejarah masa lalu yang pernah menjadi simbol kedigdayaan kekuatan, keuasaan, keperkasaan para pemiliknya sejak zaman pra sejarah sampai memudarnya kekuasaan Raja-Raja Nusantara.
Dan benda yang bernama Keris.Senjata kebanggan yang mempunyai nilai historis, metafisis, ideologis,politis ,dan seabreg lainnya.
Rizal,(29 th) anak muda alumnus Fakultas Dakwah STAIN Purwokerto (kini IAIN Purwokerto) bergelar S.Kom.I (Sarjana Komunikasi Islam) telah lama tertarik dengan dengan benda pusaka Keris saat masih jadi mahasiswa ,
Aneh dan nyleneh mendengarnya dijaman yang super hi-tech ,dengan kemewahan peralatan digital yang merambah seluruh jagad kehidupan malah asyik dengan benda pusaka yang ketinggalan teknologinya,
Tunggu dulu,....Keris jangan dilihat dari sisi magis belaka ,salah kaprah membicarakan Keris hanya sepotong-potong tanpa ilmu yang memadai menghasilkan pemahaman yang sempit dan keliru.
Mengupas sejarah Keris , teknologi, serta bahan-bahan logam yang digunakan membutuhkan kepandaian atau olah ilmu Metalurgi, Olah Kanuraga, Olah Spiritual/Olah batin ,Olah Pikir,Olah Seni dll .
Tak sesederhana yang dibayangkan banyak orang yang telah mengkarat diotaknya bahwa Keris adalah Benda syirik.adalah salah kaprah.
Keris Kuna atau Keris jaman dahulu terbuat dari bahan dasar logam pamor batu meteorit yang jatuh dari dari luar angkasa yang mengandung logam Titanium,Kobal,Timah Putih,Perak,Kromium,Antimonium,dan Tembaga,Sementara keris Nem-neman menggunakan logam pamor Nikel
Niat,Tekad bulat dan kecintaan kepada Keris sebagai warisan leluhur memantapkan pilihannya
Dan menemukan jati dirinya menjadi generasi baru Banyumas yang menekuni ilmu pusaka leluhur Keris lewat "Padepokan Keris Buwana Aji Kalingga " Bantar Mangu RT002/RW016 Kelurahan Teluk Purwokerto Selatan.,sementara lokasi pembuatan Keris (Lokasi Besaten) Di Sela Pamujan Kelurahan Karangklesem Purwokerto Selatan.
Sesudah sekian tahun lamanya berguru disebuah Sanggar di Surakarta dibawah asuhan Empu Basuki Teguh Yuwono dan-Empu Sepuh ahli Pakerisan yang berpengalaman dan mumpuni baik secara teori maupun tata cara pembuatan Keris lengkap dengan sejarah asal muasal dan perkembangannya sampai saat ini
Dr.MT Arifin,Dosen Senior Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo memanggilnya Empu Brewok saat obrolan dengan Kang Mul lewat inbox fb,
Beliau bertemu pada tanggal 26 Maret 2016 Seminar Keris di ISI Surakarta ,
Pemuda Lajang kelahiran Banyumas 5 Desember 1986 dari pasangan Bapak Aminudin dan Ibu Nartiyah Desa Krajan RT 01 RW06 Kecamatan Pekuncen Kabupaten ,Banyumas ini menemukan pembiimbing yang mumpuni,dengan misi melestarikan Keris Sepuh dan memproduksi Keris Kamardikan
Kota Bali,Yogyakarta, Surakarta, Jakarta dan kota-kota lainnya.menjadi ajang persinggahnya menempa diri dalam ruang seminar,sarasehan,diskusi,pameran dll.dalam upaya terus menerus belajar,belajar dan belajar dari para seniornya agar mematangkan ilmu dan keahliannya dari berbagai daerah di Indonesia.
Kini Rizal tengah mengincar Bea Siswa S2 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu yang lalu Empu Rizal bersama Empu-Empu Senior dan Muda dari berbagai daerah sowan ke Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.di Jakarta .
Jalan Masih Panjang,menjadi Empu membutuhkan tambahan ilmu yang begitu banyak,membutuhkan olah spiritual dan laku yang cukup terjal.
Membutuhkan daya tahan terhadap gempuran-gempuran peradaban yang terus mengikis sendi-sendi kehidupan.
Selamat Berjuang Empu Muda
Jalanmu Masih Panjang dan Bergelombang.
Karangnangka Senin 11 April 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
Tak ada yang mengerti kisah perjalanan anak manusia esok hari entah apa yang akan terjadi dikemudain harinya semuanya telah digariskan begitu indah oleh Yang Maha Pencipta Allah SWT,
Manusia hanya berencana ,berdoa dan berikhtiar seoptimal mungkin dengan seluruh dan segenap yang dimilikinya
Karena kehidupan senantiasa berubah searah detik demi detik ,menit demi menit ,jam demi jam,hari demi hari ,minggu demi minggu ,bulan demi bulan tahun demi tahun,masa demi masa dan perubahan terjadi dalam sekejap atas kehendak-Nya.
Tak pernah terlintas dipikirannya menekuni dunia Tosan Aji, benda-benda pusaka bersejarah masa lalu yang pernah menjadi simbol kedigdayaan kekuatan, keuasaan, keperkasaan para pemiliknya sejak zaman pra sejarah sampai memudarnya kekuasaan Raja-Raja Nusantara.
Dan benda yang bernama Keris.Senjata kebanggan yang mempunyai nilai historis, metafisis, ideologis,politis ,dan seabreg lainnya.
Rizal,(29 th) anak muda alumnus Fakultas Dakwah STAIN Purwokerto (kini IAIN Purwokerto) bergelar S.Kom.I (Sarjana Komunikasi Islam) telah lama tertarik dengan dengan benda pusaka Keris saat masih jadi mahasiswa ,
Aneh dan nyleneh mendengarnya dijaman yang super hi-tech ,dengan kemewahan peralatan digital yang merambah seluruh jagad kehidupan malah asyik dengan benda pusaka yang ketinggalan teknologinya,
Tunggu dulu,....Keris jangan dilihat dari sisi magis belaka ,salah kaprah membicarakan Keris hanya sepotong-potong tanpa ilmu yang memadai menghasilkan pemahaman yang sempit dan keliru.
Mengupas sejarah Keris , teknologi, serta bahan-bahan logam yang digunakan membutuhkan kepandaian atau olah ilmu Metalurgi, Olah Kanuraga, Olah Spiritual/Olah batin ,Olah Pikir,Olah Seni dll .
Tak sesederhana yang dibayangkan banyak orang yang telah mengkarat diotaknya bahwa Keris adalah Benda syirik.adalah salah kaprah.
Keris Kuna atau Keris jaman dahulu terbuat dari bahan dasar logam pamor batu meteorit yang jatuh dari dari luar angkasa yang mengandung logam Titanium,Kobal,Timah Putih,Perak,Kromium,Antimonium,dan Tembaga,Sementara keris Nem-neman menggunakan logam pamor Nikel
Niat,Tekad bulat dan kecintaan kepada Keris sebagai warisan leluhur memantapkan pilihannya
Dan menemukan jati dirinya menjadi generasi baru Banyumas yang menekuni ilmu pusaka leluhur Keris lewat "Padepokan Keris Buwana Aji Kalingga " Bantar Mangu RT002/RW016 Kelurahan Teluk Purwokerto Selatan.,sementara lokasi pembuatan Keris (Lokasi Besaten) Di Sela Pamujan Kelurahan Karangklesem Purwokerto Selatan.
Sesudah sekian tahun lamanya berguru disebuah Sanggar di Surakarta dibawah asuhan Empu Basuki Teguh Yuwono dan-Empu Sepuh ahli Pakerisan yang berpengalaman dan mumpuni baik secara teori maupun tata cara pembuatan Keris lengkap dengan sejarah asal muasal dan perkembangannya sampai saat ini
Dr.MT Arifin,Dosen Senior Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo memanggilnya Empu Brewok saat obrolan dengan Kang Mul lewat inbox fb,
Beliau bertemu pada tanggal 26 Maret 2016 Seminar Keris di ISI Surakarta ,
Pemuda Lajang kelahiran Banyumas 5 Desember 1986 dari pasangan Bapak Aminudin dan Ibu Nartiyah Desa Krajan RT 01 RW06 Kecamatan Pekuncen Kabupaten ,Banyumas ini menemukan pembiimbing yang mumpuni,dengan misi melestarikan Keris Sepuh dan memproduksi Keris Kamardikan
Kota Bali,Yogyakarta, Surakarta, Jakarta dan kota-kota lainnya.menjadi ajang persinggahnya menempa diri dalam ruang seminar,sarasehan,diskusi,pameran dll.dalam upaya terus menerus belajar,belajar dan belajar dari para seniornya agar mematangkan ilmu dan keahliannya dari berbagai daerah di Indonesia.
Kini Rizal tengah mengincar Bea Siswa S2 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu yang lalu Empu Rizal bersama Empu-Empu Senior dan Muda dari berbagai daerah sowan ke Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.di Jakarta .
Jalan Masih Panjang,menjadi Empu membutuhkan tambahan ilmu yang begitu banyak,membutuhkan olah spiritual dan laku yang cukup terjal.
Membutuhkan daya tahan terhadap gempuran-gempuran peradaban yang terus mengikis sendi-sendi kehidupan.
Selamat Berjuang Empu Muda
Jalanmu Masih Panjang dan Bergelombang.
Karangnangka Senin 11 April 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
se7
ReplyDeleteWaach hebat... Luar biasa
se7
ReplyDeleteWaach hebat... Luar biasa
Kami bangga empu muda afrizal... Semoga jalanmu penuh berkah dan ridho-Nya.. Amiiin
ReplyDeleteKami bangga empu muda afrizal... Semoga jalanmu penuh berkah dan ridho-Nya.. Amiiin
ReplyDeleteKami bangga empu muda afrizal... Semoga jalanmu penuh berkah dan ridho-Nya.. Amiiin
ReplyDeleteKrajan gunung ayar apa kwe bener asline bro afrizal....
ReplyDeletewah keren keren itu,,semoga muncul empu empu mda yang karismatik
ReplyDeleteSaya bangga terhadap kiprah anak muda yang dipandegani oleh sdr Afrizal, semoga banyak mendapat dukungan riil dari berbagai pihak sehingga budaya adi luhung nenek moyang kita bisa lestari, bahkan berkembang. Selamat berkarya empu muda!
ReplyDelete