Kerja Kerja dan Kerja
Perombakan Kabinet Kerja Jilid II yang dilakukan Presiden Jokowi dengan mengganti dan menggeser sejumlah menteri pada pos-pos yang bersifat strategis dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat lajunya program-program pembangunan yang dicanangkan pemerintah.terutama dibidang perekonomian keuangan ,fiskal,dan moneter,,kemaritiman,poitik,hukum dan keamanan dll.
"Saya berusaha maksimal maksimal agar Kabinet Kerja bisa lebih cepat ,dalam tim yang soliddan saling mendukung"kata Presiden Jokowi yang mengumumkan Reshuffle Kabinet Jilid II (detik.news.com.27/07/2016)
Tampilnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan yang baru menggantikan merupakan Bambang Brojonegoro dikandung maksud untuk melakukan penguatan-penguatan di bidang keuangan ,moneter,,ekonomi karena mantan Menteri Keuangan Menteri Perencanaan Pembangunan dan Plt Menteri Perekononian pada Kabinet Indonesia Bersatu I dan II pemerintahan SBY Imempunyai "track record" bagus dalam bidangnya.
Kemampuan dan pengalaman perempuan kelahiran Bandarlampung 26 Agustus 1962 memang tak perlu diragukan lagi apalagi ditopang pengalaman Internasional menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010-2016) sangat menguntungkan pemerintahan Presiden Jokowi akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat dampak pelemahan mata uang Cina Yuan dan kebiajakn AS dalam paket ekonomi yang sangat berdampak pada ekonomi Indoensia.
Sri Mulyani Indrawati akan memperoleh tugas untuk mempercepat Tax Amnesty.reformasi pelayanan pajak,dan menarik investor dari luar negeri ,Kehadiran Sri Mulyani Indrawati akan menjadi magnet bagi investor terutama dari luar negeri karena reputasi dan jaminan kepastian hukum disertai program-program yang sangat diinginkan investor,
Pengangkatan Sri Mulyani Indrawati memang sangat baik dari sisi kerja Kabinet Jokowi-JK namun memiliki kelemahan dalam sisi politik karena sebelum pergi AS untuk memangku Direktur Pelaksana Bank Dunia saat itu Sri Mulyani Indrawati ramai diisukan menjadi salah aktor yang terlibat Kasus "Bank Century" yang belum tuntas sampai hari ini akan menjadi beban dan bisa berdampak buruk terhadap masa kerja Kabinet Kerja Presiden Jokowi karena sangat rentan dari serangan lawan-lawan poltiknya,
Begitu pula naiknya Wiranto mantan Menteri Pertahanan dan Kemananan pemerinatahan Presiden BJ Habibie ,dan Menkopolkam pada pemerintahan Kabinet Persatuan Nasioanal Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diharapakan mampu menjaga stabilitas suasana poltik ,reformasi hukum dan menjaga stabilitas keamanan,,
Dengan reputasi Wiranto pernah menjadi menteri,Panglima ABRI,dan Ketua Umum Partai Hanura,pilihan Jokowi sangat tepat ditengah pergaantian dan regenerasi di tubuh TNI dan Polri ,ancaman terorisme dan radikalisme,HAM ,Separatisme, yang memutuhkan tokoh senior yang mampu meredam konflik internal dan sangat disegani,
Dalam bidang politik Wiranto dianggap mumpuni dengan segudang pengalamnnya sebagai Ketua Umum Hanura akan mudah melakukan pendekatan-pendekatan dan penanganan konflik internal partai politk sekaligus berfungsi penghubung dan pengendali antar parpol yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Sementara beberapa figur yang berasal dari kelompok profesional seperti Arcanda Tahar Menteri ESDM yang menggantikan Sudirman Said ,dan Budi Karya Sumadi, (Menteri Perhubungan) menggantikan Igantius Johan senagaja dialkuakan untuk memebanhi persoalan ESDM dan Perhubungan yang butuh perbaikan terutama dalam pengelolaaan minyak Blok Maselan dan sejumlah proyek perhubungan baik darat,laut dan udara.
Kritikan mengalir bahakan mejadi trending topic dimedsos adanya beberapa menteri yang layak untuk diganti namun tetap aman dari gerbong perombakan seperti Rini Sumarno,Amran Sulaiman,Imam Nahrawi,dan paling heboh tidak digantinya Puan Maharani ,putri Ketum PDIP yang dianggap tidak mempunyai prestasi kerja bagus dan hanya mengandalkan kehebatan prestasi menteri-menteri dibawah koordinasinya.
Terlepas apakah resuffle Kabniet Kerja sebagai bentuk politik akomodasi,atau politik transaksaksional ada satu hal patut diapresiasi dan menjadi catatan :Presiden Jokowi berani mendepak tokoh sekaliber Anies Baswedan ,Ferry Mulsidan Baldan,Yudy Chirnandi,Marwan Ja'far orang-orang yang ikut mengantarnya ke panggung R1 pada saat Pilpres 2014.
Presiden Jokowi kini semakin berdiri tegak membuktikan diri berdaulat menggunkan hak perogratifnya tanpa dipengaruhi oleh tokoh parpol tertentu sama seperti ketika menunjuk Jendral Pol Tito Karnavian menjadi Kapolri mengambil keputusan berbeda dengan tokoh parpol pendukungnya.
Semoga perombakan kabinet membawa perubahan dan kemakmuranm kesejahteranan ,keadilan dan kemananan bangsa dan negara Indonesia. Selamat bekerja Menteri-menteri baru,kerja dan karya nyatamu menjadi harapan bangsa dan negerimu.
Karangnangka 28 Juli 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Instiut Studi Pedesaan dan Kawasan.
Perombakan Kabinet Kerja Jilid II yang dilakukan Presiden Jokowi dengan mengganti dan menggeser sejumlah menteri pada pos-pos yang bersifat strategis dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat lajunya program-program pembangunan yang dicanangkan pemerintah.terutama dibidang perekonomian keuangan ,fiskal,dan moneter,,kemaritiman,poitik,hukum dan keamanan dll.
"Saya berusaha maksimal maksimal agar Kabinet Kerja bisa lebih cepat ,dalam tim yang soliddan saling mendukung"kata Presiden Jokowi yang mengumumkan Reshuffle Kabinet Jilid II (detik.news.com.27/07/2016)
Tampilnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan yang baru menggantikan merupakan Bambang Brojonegoro dikandung maksud untuk melakukan penguatan-penguatan di bidang keuangan ,moneter,,ekonomi karena mantan Menteri Keuangan Menteri Perencanaan Pembangunan dan Plt Menteri Perekononian pada Kabinet Indonesia Bersatu I dan II pemerintahan SBY Imempunyai "track record" bagus dalam bidangnya.
Kemampuan dan pengalaman perempuan kelahiran Bandarlampung 26 Agustus 1962 memang tak perlu diragukan lagi apalagi ditopang pengalaman Internasional menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010-2016) sangat menguntungkan pemerintahan Presiden Jokowi akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat dampak pelemahan mata uang Cina Yuan dan kebiajakn AS dalam paket ekonomi yang sangat berdampak pada ekonomi Indoensia.
Sri Mulyani Indrawati akan memperoleh tugas untuk mempercepat Tax Amnesty.reformasi pelayanan pajak,dan menarik investor dari luar negeri ,Kehadiran Sri Mulyani Indrawati akan menjadi magnet bagi investor terutama dari luar negeri karena reputasi dan jaminan kepastian hukum disertai program-program yang sangat diinginkan investor,
Pengangkatan Sri Mulyani Indrawati memang sangat baik dari sisi kerja Kabinet Jokowi-JK namun memiliki kelemahan dalam sisi politik karena sebelum pergi AS untuk memangku Direktur Pelaksana Bank Dunia saat itu Sri Mulyani Indrawati ramai diisukan menjadi salah aktor yang terlibat Kasus "Bank Century" yang belum tuntas sampai hari ini akan menjadi beban dan bisa berdampak buruk terhadap masa kerja Kabinet Kerja Presiden Jokowi karena sangat rentan dari serangan lawan-lawan poltiknya,
Begitu pula naiknya Wiranto mantan Menteri Pertahanan dan Kemananan pemerinatahan Presiden BJ Habibie ,dan Menkopolkam pada pemerintahan Kabinet Persatuan Nasioanal Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diharapakan mampu menjaga stabilitas suasana poltik ,reformasi hukum dan menjaga stabilitas keamanan,,
Dengan reputasi Wiranto pernah menjadi menteri,Panglima ABRI,dan Ketua Umum Partai Hanura,pilihan Jokowi sangat tepat ditengah pergaantian dan regenerasi di tubuh TNI dan Polri ,ancaman terorisme dan radikalisme,HAM ,Separatisme, yang memutuhkan tokoh senior yang mampu meredam konflik internal dan sangat disegani,
Dalam bidang politik Wiranto dianggap mumpuni dengan segudang pengalamnnya sebagai Ketua Umum Hanura akan mudah melakukan pendekatan-pendekatan dan penanganan konflik internal partai politk sekaligus berfungsi penghubung dan pengendali antar parpol yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Sementara beberapa figur yang berasal dari kelompok profesional seperti Arcanda Tahar Menteri ESDM yang menggantikan Sudirman Said ,dan Budi Karya Sumadi, (Menteri Perhubungan) menggantikan Igantius Johan senagaja dialkuakan untuk memebanhi persoalan ESDM dan Perhubungan yang butuh perbaikan terutama dalam pengelolaaan minyak Blok Maselan dan sejumlah proyek perhubungan baik darat,laut dan udara.
Kritikan mengalir bahakan mejadi trending topic dimedsos adanya beberapa menteri yang layak untuk diganti namun tetap aman dari gerbong perombakan seperti Rini Sumarno,Amran Sulaiman,Imam Nahrawi,dan paling heboh tidak digantinya Puan Maharani ,putri Ketum PDIP yang dianggap tidak mempunyai prestasi kerja bagus dan hanya mengandalkan kehebatan prestasi menteri-menteri dibawah koordinasinya.
Terlepas apakah resuffle Kabniet Kerja sebagai bentuk politik akomodasi,atau politik transaksaksional ada satu hal patut diapresiasi dan menjadi catatan :Presiden Jokowi berani mendepak tokoh sekaliber Anies Baswedan ,Ferry Mulsidan Baldan,Yudy Chirnandi,Marwan Ja'far orang-orang yang ikut mengantarnya ke panggung R1 pada saat Pilpres 2014.
Presiden Jokowi kini semakin berdiri tegak membuktikan diri berdaulat menggunkan hak perogratifnya tanpa dipengaruhi oleh tokoh parpol tertentu sama seperti ketika menunjuk Jendral Pol Tito Karnavian menjadi Kapolri mengambil keputusan berbeda dengan tokoh parpol pendukungnya.
Semoga perombakan kabinet membawa perubahan dan kemakmuranm kesejahteranan ,keadilan dan kemananan bangsa dan negara Indonesia. Selamat bekerja Menteri-menteri baru,kerja dan karya nyatamu menjadi harapan bangsa dan negerimu.
Karangnangka 28 Juli 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Instiut Studi Pedesaan dan Kawasan.
0 comments:
Post a Comment