Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak bisa dilepaskan dari tokoh asal Wilayah Banyumas Panglima Besar Jendral Soedirman,
TNI menjadi satu-satunya Angkatan Bersenjata di dunia yang terbentuk dan dibentuk pada saat perjuangan atau kondisi perang.melawan kolonial Belanda dan Jepang.
TNI bermula namanya Badan Keamanan Rakyat (BKR) berdasarkan keputusan sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan secara resmi oleh Presiden Ir Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945.
Kemudian pada tanggal 05 Oktober 1945 Presiden RI Ir Soekarno mengeluarkan maklumat pembentukan tentara kebangsaan yang diberi nama Tentara Kemaanan Rakyat (TKR)
Presiden Ir Soekarno pada tanggal 06 Oktober 1945 menetapkan Supriyadi menjadi Panglima Tertinggi TKR merangkap jabatan Menteri Kemanan Rakyat.
Pada tanggal 12 Novemver 1945 diadakan Konferensi TKR di Yogayakarta dengan memilih Kolonel Soedirman sebagai Panglima Tertinggi TKR menggantikan posisi Suprijadi.
Kolonel Soedirman diangkat secara resmi menjadi Panglima Tertinggi TKR oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 18 Desember 1945 dengan menyandang pangkat Jendral.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dirubah kembali menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berdasarkan Penetapan Pemerintah No,2/SD/1946
Dan Markas Tertinggi TKR di Yogyakarta mengeluarkan pengumuman resmi bahwa sejak tanggal 08 Januari 1946 Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselematan Rakyat
Pada tanggal 26 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan Maklumat mengganti Tentara Keselematan Rakyat (TKR) menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI) berdasarkan Penetapan Pemerintah No.4/SD/1946.
Presiden RI Ir Soekarno pada tanggal 3 Juni 1947 secara resmi merubah Tentara Rakyat Indonesia (TRI) menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai upaya konsolidasi menyatukan TRI tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat.
Akibat agresi Belanda dengan cara membonceng NICA maka berdasarkan Komferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949 Negara Indonesia berubah menajadi negara Federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat.(RIS).
Perubahan bentuk negara berimbas pada perubahan nama TNI karena dibentuknya Angakatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL.
Angkatan Perang RIS (APRIS) hanya bertahan satu tahun karena pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara RIS dibubarkan dan kembali menjadi NKRI.sehingga nama Angakatan Perang RIS (APRIS) berubah menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
Pada tahun 1962 APRI berubah menjadi Angakatan Bersenjata Republik Indoensia (ABRI ) sebagai upaya konsolidasi penyatuan APRI dan Kepolisian.
Era Reformasi ,ABRI mengalami perubahan menjadi TNI dengan dipisahkannya TNI dan Polri. pada tangga 1 April 1999.,Sehingga nama Panglima ABRI berubah menjadi Panglima TNI.
Panglima TNI membawaih tiga kesatuan yaitu TNI AD.TNI AL,dan TNI AU yang masing-masing dipimpin oleh KSAD,KSAU dan KSAL
Panglima TNI sejak saat itu tidak lagi merangkap jabatan menjadi Menteri Pertahanan dan Kemanan (Menhankam) seperti sebelum era reformasi,
Disamping itu Dwi Fungsi ABRI yang melekat sebelumnya juga dihapuskan dimana personil TNI yang menduduki jabatan politik harus mengundurkan diri dari dinas militer.
Dirgahayu TNI ke 71,,,NKRI Harga Mati
Karangnangka 05 Oktober 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Sumber:
Diolah dari berbagai literatur dan kepustakaan.
TNI menjadi satu-satunya Angkatan Bersenjata di dunia yang terbentuk dan dibentuk pada saat perjuangan atau kondisi perang.melawan kolonial Belanda dan Jepang.
TNI bermula namanya Badan Keamanan Rakyat (BKR) berdasarkan keputusan sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan secara resmi oleh Presiden Ir Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945.
Kemudian pada tanggal 05 Oktober 1945 Presiden RI Ir Soekarno mengeluarkan maklumat pembentukan tentara kebangsaan yang diberi nama Tentara Kemaanan Rakyat (TKR)
Presiden Ir Soekarno pada tanggal 06 Oktober 1945 menetapkan Supriyadi menjadi Panglima Tertinggi TKR merangkap jabatan Menteri Kemanan Rakyat.
Pada tanggal 12 Novemver 1945 diadakan Konferensi TKR di Yogayakarta dengan memilih Kolonel Soedirman sebagai Panglima Tertinggi TKR menggantikan posisi Suprijadi.
Kolonel Soedirman diangkat secara resmi menjadi Panglima Tertinggi TKR oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 18 Desember 1945 dengan menyandang pangkat Jendral.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dirubah kembali menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berdasarkan Penetapan Pemerintah No,2/SD/1946
Dan Markas Tertinggi TKR di Yogyakarta mengeluarkan pengumuman resmi bahwa sejak tanggal 08 Januari 1946 Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselematan Rakyat
Pada tanggal 26 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan Maklumat mengganti Tentara Keselematan Rakyat (TKR) menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI) berdasarkan Penetapan Pemerintah No.4/SD/1946.
Presiden RI Ir Soekarno pada tanggal 3 Juni 1947 secara resmi merubah Tentara Rakyat Indonesia (TRI) menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai upaya konsolidasi menyatukan TRI tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat.
Akibat agresi Belanda dengan cara membonceng NICA maka berdasarkan Komferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949 Negara Indonesia berubah menajadi negara Federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat.(RIS).
Perubahan bentuk negara berimbas pada perubahan nama TNI karena dibentuknya Angakatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL.
Angkatan Perang RIS (APRIS) hanya bertahan satu tahun karena pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara RIS dibubarkan dan kembali menjadi NKRI.sehingga nama Angakatan Perang RIS (APRIS) berubah menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
Pada tahun 1962 APRI berubah menjadi Angakatan Bersenjata Republik Indoensia (ABRI ) sebagai upaya konsolidasi penyatuan APRI dan Kepolisian.
Era Reformasi ,ABRI mengalami perubahan menjadi TNI dengan dipisahkannya TNI dan Polri. pada tangga 1 April 1999.,Sehingga nama Panglima ABRI berubah menjadi Panglima TNI.
Panglima TNI membawaih tiga kesatuan yaitu TNI AD.TNI AL,dan TNI AU yang masing-masing dipimpin oleh KSAD,KSAU dan KSAL
Panglima TNI sejak saat itu tidak lagi merangkap jabatan menjadi Menteri Pertahanan dan Kemanan (Menhankam) seperti sebelum era reformasi,
Disamping itu Dwi Fungsi ABRI yang melekat sebelumnya juga dihapuskan dimana personil TNI yang menduduki jabatan politik harus mengundurkan diri dari dinas militer.
Dirgahayu TNI ke 71,,,NKRI Harga Mati
Karangnangka 05 Oktober 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Sumber:
Diolah dari berbagai literatur dan kepustakaan.
0 comments:
Post a Comment