Serat Jalmadi merupakan karya Nasirin Kartawea L Sukarta asal Desa Kalisube Kecamatan Banyumas.yang dikenal penulis produktif dan nyentrik karena menuliskan ide-idenya dengan Hp Nokia Jadul.
Novelis Kumandange Tembang Mrapat (KTM) dan Perkutut Tembagan yang telah diterbitkan SIP Publishing milik Kang Indra Defandra itu mampu menghasilkan karya Serat,sebuah karya sastra yang sudah langka dihasilkan sastrawan Jawa pada masa kini
Serat secara etimologis berasal dari bahasa Jawa yang artinya buku atau kitab,dan secara terminologi serat adalah buku yang dutlis dalam bentuk bait-bait tembang
Sedangkan Jalmadi secara etimologis berasal dari dua kata yang dijadikan satu, yaitu kata Jalma dan Adi.menjadi Jalmadi. Jalma berarti manusia dan Adi artinya baik,mulia,punya kelebihan.
Maka kata Jalmadi adalah manusia yang memiliki perbuatan baik dan mulia serta memiliki kelebihan dalam lahir dan batinnya.Dan memiliki mental budi pekerti yang luhur juga cerdas.
Kandungan buku Serat Jalmadi ini berisi nilai-nilai budaya Jawa yang memuat tentang bagaimana caranya seseorang menempuh kesempurnaan hidup ,sejak tercipta sampai menemui ajal.
Serat Jalamdi dtulis Wa Kartawea dalam tembang Jawa Macapat.Tembang Macapat merupakan bagian dari Kebudayaan Jawa dalam bentuk seni suara. Namun substansi tembang Macapat mencakup segala aspek Kebudayaan Jawa.
Bobot dan nilai kadungannya tergantung berapa luas pemahaman penulis tentang peradaban yang dikuasai dan sangat tergantung pesan apa yang hendak dituangkan di dalam tembangnya.
Tembang macapat mempunyai aturan baku dalam setiap tembang yang masing-masing memiliki perbedaan satu sama lainnya. Ada tiga aturan pokok yang saling membedakan yaitu:pertama ,jumlah baris dalam setiap larik kedua jumlah suku kata dalam setiap baris dan yang ketiga bunyo huruf vokal dalam setiapakhir baris bait tembang.
Serat jalmadi yang ditulis dalam tembang Macapat terdiri dari empat belas pupuh yang terdiri ( 14)pupuh .Pupuh adalah nama-nama jenis bait-bait tembang dan 271 bait (wanda)
Penulisan Serat Jalmadi menggunakan bahasa Jawa tengahan sebagimana lazimnya karya sastra berbentuk Serat atau Suluk dan mulai ditulis pada hari Rabu Pon dini ahri tanggal 09 Agustus 2006 bertepatan dengan dengan kelahiran sang penulis dan selesai pada tanggal 21 Agustus 2006.
Karangnangka 24 Juli 2006
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan.
Serat secara etimologis berasal dari bahasa Jawa yang artinya buku atau kitab,dan secara terminologi serat adalah buku yang dutlis dalam bentuk bait-bait tembang
Sedangkan Jalmadi secara etimologis berasal dari dua kata yang dijadikan satu, yaitu kata Jalma dan Adi.menjadi Jalmadi. Jalma berarti manusia dan Adi artinya baik,mulia,punya kelebihan.
Maka kata Jalmadi adalah manusia yang memiliki perbuatan baik dan mulia serta memiliki kelebihan dalam lahir dan batinnya.Dan memiliki mental budi pekerti yang luhur juga cerdas.
Kandungan buku Serat Jalmadi ini berisi nilai-nilai budaya Jawa yang memuat tentang bagaimana caranya seseorang menempuh kesempurnaan hidup ,sejak tercipta sampai menemui ajal.
Serat Jalamdi dtulis Wa Kartawea dalam tembang Jawa Macapat.Tembang Macapat merupakan bagian dari Kebudayaan Jawa dalam bentuk seni suara. Namun substansi tembang Macapat mencakup segala aspek Kebudayaan Jawa.
Bobot dan nilai kadungannya tergantung berapa luas pemahaman penulis tentang peradaban yang dikuasai dan sangat tergantung pesan apa yang hendak dituangkan di dalam tembangnya.
Tembang macapat mempunyai aturan baku dalam setiap tembang yang masing-masing memiliki perbedaan satu sama lainnya. Ada tiga aturan pokok yang saling membedakan yaitu:pertama ,jumlah baris dalam setiap larik kedua jumlah suku kata dalam setiap baris dan yang ketiga bunyo huruf vokal dalam setiapakhir baris bait tembang.
Serat jalmadi yang ditulis dalam tembang Macapat terdiri dari empat belas pupuh yang terdiri ( 14)pupuh .Pupuh adalah nama-nama jenis bait-bait tembang dan 271 bait (wanda)
Penulisan Serat Jalmadi menggunakan bahasa Jawa tengahan sebagimana lazimnya karya sastra berbentuk Serat atau Suluk dan mulai ditulis pada hari Rabu Pon dini ahri tanggal 09 Agustus 2006 bertepatan dengan dengan kelahiran sang penulis dan selesai pada tanggal 21 Agustus 2006.
Karangnangka 24 Juli 2006
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan.
0 comments:
Post a Comment