Makanan Bintul sangat populer pada saat populer menjadi bagian tak terpisahkan masyarakat desa di wilayah kabupaten Banyumas beberape dekade silam.
Bintul sangat disukai dan digemari masyarakat desa dinikmati pada siang, dan sore hari menemani secangkir teh atatu kopi .
Popularitas makanan tradisional Bintul saat itu sepadan dengan makanan Ondol, Gethuk dll
Seiring dengan perubahan jaman perlahan-lahan makanan Bintul perlahan-lahan tersingkir dengan hadirnya makanan manca negara yang diolah dan dikemas lebih menarik.
Sekarang sangat sulit menemukan pengrajin bintul di desa-desa bahkan satu wilayah kecamatan belum tentu ada pengrajin yang membuat Bintul.
Bintul Banyumas sangat berbeda dengan Ketan Bintul asal Banten oleh karena Bintul Banyumas mendapat tambahan kedelai hitam yang disisipkan menambah gurih rasanya.
Bintul sangat disukai dan digemari masyarakat desa dinikmati pada siang, dan sore hari menemani secangkir teh atatu kopi .
Popularitas makanan tradisional Bintul saat itu sepadan dengan makanan Ondol, Gethuk dll
Seiring dengan perubahan jaman perlahan-lahan makanan Bintul perlahan-lahan tersingkir dengan hadirnya makanan manca negara yang diolah dan dikemas lebih menarik.
Sekarang sangat sulit menemukan pengrajin bintul di desa-desa bahkan satu wilayah kecamatan belum tentu ada pengrajin yang membuat Bintul.
Bintul Banyumas sangat berbeda dengan Ketan Bintul asal Banten oleh karena Bintul Banyumas mendapat tambahan kedelai hitam yang disisipkan menambah gurih rasanya.
Bahan dasar membuat bintul terdiri dari: Beras Ketan, Kelapa, dan garam. dan kedelai hitam.
Bahan-bahan tersebut diolah dengan resep atau ukuran tertentu disesuaikan dengan besar kecil volume pembuatan bintul.
Karangnangka 21 September 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
0 comments:
Post a Comment