Artikel Terbaru

Tuesday, April 3, 2018

Situs Banyumudal (Lingga Semu) Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Banyumas

Menyusuri jalan setapak ,menikmati hawa sejuk pedukuhan Banyumudal sembari menjelajahi rute artefak peninggalan sejarah masa lalu diiringi hempasan angin lirih dan rintik-rintik hujan mengiringi langkah demi langka menuju sebuah situs yang dinamakan oleh masyarakat Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Banyumas dengan nama Tabet atau Situs Banyumudal.

Situs Lingga Semu Banyumudal terletak di sebuah kebun milik warga yang berbatasan dengan sawah pedukuhan Banyumudal dan mempunyai nilai-nilai strategis teramat penting dalam lintasan sejarah peradaban menjadi penanda peristiwa menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan antara manusia dengan Sang Maha Pencipta

Banyumudal berasal dari bahasa Jawa sesuai dengan maknanya terdiri dari dua kata "banyu" dan mudal .Banyu berarti air dan mudal berarti keluar .Banyumudal adalah air yang keluar dari tanah atau mata air..Banyumudal merupakan sumber mata air yang sangat vital bagi masyarakat Desa Sokawera karena sumber mata air Banyumudal menjadi penopang keperluan hidup sehari hari baik untuk menanak nasi,air minum,mandi ,kolam ikan dan lain lainnya.

Bangunan menyerupai bangunan Kemuncak Candi berada disebelah timur mata air Banyumudal dihiasi batu batu kali.dengan luas areal 3 x 3 m,bila diperhatikan dengan seksama situs Banyumudal adalah warisan peninggalan jaman Hindu dari ciri bentuk dan bahan candi .


Kemuncak Candi atau mustaka dalam tradisi bangunan Candi Hindu dinamakan Ratna ,Wajra.atau Lingga Semu Sedangkan dalam bangunan kemuncak candi Candi Budha dinamakan stupa.
Kemuncak candi situs Banyumudal bentuknya Lingga Semu menyerupai alat kelamin laki laki dengan bahan batu andesit memberi tanda bahwa bangunan kemuncak candi seperti itu adalah ciri khas bangunan candi langgam Jawa-Tengah sedangkan kemuncak candi langgam Jawa Timur kebanyakan berebntuk kubus dengan bahan baku batu bata.

Ada perbedaan khas antara Candi Langgam Jawa Tengah dan Langgam Jawa Timur sebagaimana pendapat seorang arkeolog Indonesia Soekmono (1973) mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur.

Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1000 masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari sesudah tahun 1000 masehi. Candi-candi di Sumatera dan Bali, karena kemiripannya dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa situs Lingga Semu Banyumudal adalah bangunan kemuncak candi Hindu dengan fungsi sebagai candi pertirtaan sebagai tempat pemandian atau kolam .Muncul pertanyaan apakah mungkin di tempat situs kemuncak candi Banyumudal dahulu kala adalah bangunan Candi yang telah runtuh terkena bencana alam karena letusan G Slamet atau longsoran tanah atau faktor lainnya.

Seandainya dahulu terdapat sebuah bangunan candi maka membutuhkan penelitian dan kajian yang lebih secara komrehenship agar dapat diperoleh kebenaran sejarah berdasarkan fakta dan data bukan berdasarkan certia-cerita yang tidak mempunyai landasan keilmuan.

Karangnangka 03 April 2018

0 comments:

Post a Comment