Artikel Terbaru

Monday, April 9, 2018

Lengkeng Diamond River (Dimocarpus longan)

Lengkeng ‘Diamond river’ merupakan lengkeng introduksi dariThailand. Daya adaptasi lengkeng tersebut cukup luas, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi lebih banyak berkembang di dataran rendah.Asal-usulnya lengkeng tersebut merupakan lengkeng dataran tinggi yang beradaptasi dengan baik di dataran rendah (Usman, 2004).

Tanaman lengkeng ‘Diamond river’ memiliki daya adaptasi yang cukup luas.
Lengkeng ini dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Selain itu lengkengDiamond river’ memiliki beberapa keunggulan diantaranya, berbunga tidak sesuai dengan musim dan dapat berbunga pada umur 1-2 tahun (Usman, 2004).

Tanaman lengkeng ‘Diamond river’ memiliki batang berkayu keras, tinggi mencapai 15 meter atau lebih, memiliki banyak percabangan, dan membentuk tajuk (kanopi) tanaman yang rimbun dan kompak seperti payung. Kulit batang lengkeng agak tebal dan berwarna hijau sampai kecoklat-coklatan (Satiadiredja, 1984).

Lengkeng Diamond River memiliki sistem perakaran yang sangat luas dan mempunyai akar tunggang yang sangat kuat, sehingga tanaman lengkeng tahan terhadap kekeringandan tidak mudah roboh (Sunanto, 1990).

Daun tanaman lengkeng ‘Diamond river’ termasuk daun majemuk, tiap tangkai memiliki 3 sampai 6 pasang helai. Daun berukuran panjang 10 cm dan lebar kurang lebih 3,5 cm, dengan tepi bergelombang dan ujung daun runcing (Rukmana,1999).Daun berbentuk bulat panjang, tidak berbulu, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua mengkilap, dan sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau (Sunanto, 1990).

Bunga pada lengkeng ‘Diamond river’ berbentuk malai yang terletak pada ujung-ujung cabang atau ranting dan berdiri tegak ke atas (Sunarjono, 2008).Lengkeng memiliki ukuran bunga yang kecil kurang lebih 1,5-6 mm x 0,6-2 mm. Warna bunga lengkeng putih kekuningan. Mahkota bunga berjumlah 5 petal dengan panjang tangkai individu bunga berkisar antar 1-4 mm. Pada bunga kelamin jantan memiliki 6-10 benang sari, sedangkan kelamin betina memiliki putik dan staminodes (Menzel, 2002).
Pohon Lengkeng mempunyai tiga kelompok bunga, yaitu bunga berkelamin tunggal, berbunga jantan dan betina atau disebut berumah satu, serta hermafrodit. Pada pohon berumah satu dan hermafrodit, proses penyerbukan dan pembuahan mudah terjadi karena terdapat bunga jantan dan bunga betina sehingga tidak perlu ditanam berpasangan (Yulianto, et al., 2008).

Buah lengkeng ‘Diamond river’ berbentuk bulat yang terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kecoklatan sampai coklat. Pericarpium pada kulit dapat bervariasi dalam warna dari kekuningan sampai coklatmuda, dan kulit halus (Haryadi, 2007).
Daging buah lebih tebal dibandingkan lengkeng lokal, berwarna putih bening, memiliki kadar air yang tinggi, beraroma harum khas lengkeng dan manis. Biji berbentuk bulat kecil dan berwarna cokelat (Usman, 2004).

Karangnangka 26 Oktober 2017

Sumber Kepustakaan:
Ashari, S. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta: Penerbit Bineka Cipta.
Haryadi, S. 2007. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia.
Rukmana, R. 1999. Teknik Memproduksi Bibit Unggul Tanaman Buah-buahan.
Yogyakarta: Penerbit Kasinius.
Sunanto, H. 1990. Budidaya Lengkeng dan Aspek Ekonominya. Yogyakarta: Penerbit Kasinius.
Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Satiadiredja, S. 1984. Holtikultura Pekarangan dan Buah-buahan. Jakarta:CvYasaguna.
Usman, B. 2004. Sukses Membuahkan Lengkeng dalam Pot. Jakarta Selatan: PT Agromedia Pustaka.

0 comments:

Post a Comment