Artikel Terbaru

Monday, May 22, 2017

Ki Eko Suwaryo Dalang Muda Kondang Nan Andhap Asor

Ki Eko Suwaryo
Dalam Muda Kondang Nan Andhap Asor

Rasanya puas menyaksikan dalang muda asal Kabupaten Kebumen Ki Eko Suwaryo manggung yang disaksikan Bupati Banyumas ,Pejabat Pemda ,tamu ndangan dan pandemen wayang yang memadati pelataran Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Jalan Perintis Kemerdekaan No 75 Purwokerto Kulon .Jum;at malam 19 Mei 2017.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk mengambil lakon "Begawan Bima Suci" digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menjadi puncak acara setelah didaulu berbagai kegiatan diantaranya pemilihan guru dan pengawa berprestasi dan pameran serta kegiatan lainnya.

Semalam sebelum manggung sempat ngobrol sebentar dan berfoto dengan Ki Eko Suwaryo . Meski sebentar serasa berbincang cukup lama karena kesan pribadinya yang andhap asor lembah manah tutur katanya halus menghormati semua pandemen wayang ada disekitarnya
Semua yang hadir dihormatinya dengan membngkukan badan ,menebarjkan senyuma ,sembari memegang wayang Bima berjalan menuju panggung setelah menerima penyerahan wayang Bima dari Bupati Banyumas dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas.

Penampilannya sangat baik memainkan lakon Bumi Suci .Ki Eko Suwaryo berhasil mengekpresikan jati dirinya mempunyai ciri khas menjadi dirinya sendiri bukan orang lain.,Perpaduan olah sabetan,suluk dan antawacana didukung oleh panggung yang megah dengan lampu dan sound sistem berkelas menambah semangernya pagelaran semalam.

Para Nagaya duduk bersila yang rata rata berusia muda tampil apik dan kompak memegang instrumen musik gamelan yang bertalu talu menyatu mengiringi adegan demi adegan membuat para pandemen wayang yang berada didepan, dibelakang ,samping kanan dan samping kelir terhipnotis dengan aksi manggungnya Ki Eko Suwaryo.

Lengkingan suara merdu pesinden yang berjajar rapi disebelah kanan Ki Eko Suwaryo membuat penampilan dalam asa desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen membuat pandemen wayang kuit tak beranjak sedikitpun dari arena pagelaran.

Ki Eko Suwaryo ,dalang kelahiran Kebumen 23 Januari 1981 pantas menjadi pilihan dan favorit pandemen wayang di wilayah Kebumen ,Banyumas dan daerah-daerah lainnya oleh karena berhasil memadukan olah ilmu pedalangan,pengalaman dan sikap pribadinya yang tetap rendah hati.
Sikap yang terpuji yang menandakan seorang dalang berhasil menampilkan citra diri dan perannya. Dalang bukan hanya sebagai budayawan belaka yang menyajikan hiburan diatas panggung,

Dalang adalah sosok penyampai pesan -pesan moral ,nilai nilai spiritual sebuah pesan ajaran budi pekerti yang bersumber dari agama .Dia tidak hanya sosok yang digandrungi dipuja puja oleh pandemen wayang namun tak kalah hebatnya mampu menampilan sikap perilaku yang menyatu dengan pribadinya.

Dengan berjalannya waktu, pengalaman dari pangung ke panggung dari daerah ke daeran seacara alamiah akan membuat kematangan Ki Eko Suwaryo semakin berkelas dan mumpuni menjadi penerus dalang dalang sebelumnya, seperti mentornya dalang Ki Jono.

Ki Eko Suwaryo dapat dijadikan panutan dalang dalang muda dan remaja dengan tetap membumi menyatu dengan etika,sosial budaya yang tumbuh dan hidup dimasyarakat yang telah ada sejak jaman dahulu kala.
Sangat wajar jika dalang remaja Ki Wahyu Eko Pamungkas yang masih muda belia sangat mengandrungi Ki Eko Suwaryo bahkan dengan iklas dan rela hati membimbingnya menjadi dalang remaja yang mulai kondang di Cilacap ,Banyumas, Kebumen ,Purbalingga.Nama Ki Eko Suwaryo terselip diantara nama Ki Wahyu Eko Pamungkas yaitu nama "Eko" menjadi simbol pengakuan Ki Wahyu Eko Pamungkas kepada Ki Eko Suwaryo sebagai orang tua, guru,dan sahabat.

Kegemilangan Ki Eko Suwaryo juga berkat dukungan berbagai pihak diantara media eltronika yaitu Radio Radio semakin melambungkan namannya membuat masyarakat pandemen smakin mengenal namanya
Saah satunya radio budaya Radio Raka Purbalingga yang digawangi Kang Jayenk Rakafmpurbalingga yang menyiarkan secara langsung live streaming memberi kesempatan para pandemen wayang yang berhalangan hadir karena kesibukan dan jarak geografis seperti Rama Mudibyo Whs di Kota Bandung yang tak mungkin hadir di pelataran Kantor Dinas Pendidikan Banyumas .


Karangnangka ,Banyumas 20 Mei 2017


Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan

0 comments:

Post a Comment