Ki Eko Suwaryo
Dalam Muda Kondang Nan Andhap Asor
Karangnangka ,Banyumas 20 Mei 2017
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
Dalam Muda Kondang Nan Andhap Asor
Rasanya puas menyaksikan dalang muda asal Kabupaten Kebumen Ki Eko
Suwaryo manggung yang disaksikan Bupati Banyumas ,Pejabat Pemda ,tamu
ndangan dan pandemen wayang yang memadati pelataran Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas Jalan Perintis Kemerdekaan No 75
Purwokerto Kulon .Jum;at malam 19 Mei 2017.
Pagelaran wayang
kulit semalam suntuk mengambil lakon "Begawan Bima Suci" digelar dalam
rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas menjadi puncak acara setelah didaulu
berbagai kegiatan diantaranya pemilihan guru dan pengawa berprestasi dan
pameran serta kegiatan lainnya.
Semalam sebelum manggung sempat
ngobrol sebentar dan berfoto dengan Ki Eko Suwaryo . Meski sebentar
serasa berbincang cukup lama karena kesan pribadinya yang andhap asor
lembah manah tutur katanya halus menghormati semua pandemen wayang ada
disekitarnya
Semua yang hadir dihormatinya dengan membngkukan
badan ,menebarjkan senyuma ,sembari memegang wayang Bima berjalan menuju
panggung setelah menerima penyerahan wayang Bima dari Bupati Banyumas
dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas.
Penampilannya sangat baik
memainkan lakon Bumi Suci .Ki Eko Suwaryo berhasil mengekpresikan jati
dirinya mempunyai ciri khas menjadi dirinya sendiri bukan orang
lain.,Perpaduan olah sabetan,suluk dan antawacana didukung oleh panggung
yang megah dengan lampu dan sound sistem berkelas menambah semangernya
pagelaran semalam.
Para Nagaya duduk bersila yang rata rata
berusia muda tampil apik dan kompak memegang instrumen musik gamelan
yang bertalu talu menyatu mengiringi adegan demi adegan membuat para
pandemen wayang yang berada didepan, dibelakang ,samping kanan dan
samping kelir terhipnotis dengan aksi manggungnya Ki Eko Suwaryo.
Lengkingan suara merdu pesinden yang berjajar rapi disebelah kanan Ki
Eko Suwaryo membuat penampilan dalam asa desa Jatiroto Kecamatan Buayan
Kabupaten Kebumen membuat pandemen wayang kuit tak beranjak sedikitpun
dari arena pagelaran.
Ki Eko Suwaryo ,dalang kelahiran Kebumen 23
Januari 1981 pantas menjadi pilihan dan favorit pandemen wayang di
wilayah Kebumen ,Banyumas dan daerah-daerah lainnya oleh karena berhasil
memadukan olah ilmu pedalangan,pengalaman dan sikap pribadinya yang
tetap rendah hati.
Sikap yang terpuji yang menandakan seorang
dalang berhasil menampilkan citra diri dan perannya. Dalang bukan hanya
sebagai budayawan belaka yang menyajikan hiburan diatas panggung,
Dalang adalah sosok penyampai pesan -pesan moral ,nilai nilai spiritual
sebuah pesan ajaran budi pekerti yang bersumber dari agama .Dia
tidak hanya sosok yang digandrungi dipuja puja oleh pandemen wayang
namun tak kalah hebatnya mampu menampilan sikap perilaku yang menyatu
dengan pribadinya.
Dengan berjalannya waktu, pengalaman dari
pangung ke panggung dari daerah ke daeran seacara alamiah akan membuat
kematangan Ki Eko Suwaryo semakin berkelas dan mumpuni menjadi penerus
dalang dalang sebelumnya, seperti mentornya dalang Ki Jono.
Ki
Eko Suwaryo dapat dijadikan panutan dalang dalang muda dan remaja dengan
tetap membumi menyatu dengan etika,sosial budaya yang tumbuh dan hidup
dimasyarakat yang telah ada sejak jaman dahulu kala.
Sangat wajar
jika dalang remaja Ki Wahyu Eko Pamungkas yang masih muda belia sangat
mengandrungi Ki Eko Suwaryo bahkan dengan iklas dan rela hati
membimbingnya menjadi dalang remaja yang mulai kondang di Cilacap
,Banyumas, Kebumen ,Purbalingga.Nama Ki Eko Suwaryo terselip
diantara nama Ki Wahyu Eko Pamungkas yaitu nama "Eko" menjadi simbol
pengakuan Ki Wahyu Eko Pamungkas kepada Ki Eko Suwaryo sebagai orang
tua, guru,dan sahabat.
Kegemilangan Ki Eko Suwaryo juga berkat
dukungan berbagai pihak diantara media eltronika yaitu Radio Radio
semakin melambungkan namannya membuat masyarakat pandemen smakin
mengenal namanya
Saah satunya radio budaya Radio Raka Purbalingga
yang digawangi Kang Jayenk Rakafmpurbalingga yang menyiarkan secara
langsung live streaming memberi kesempatan para pandemen wayang yang
berhalangan hadir karena kesibukan dan jarak geografis seperti Rama
Mudibyo Whs di Kota Bandung yang tak mungkin hadir di pelataran Kantor
Dinas Pendidikan Banyumas .
Karangnangka ,Banyumas 20 Mei 2017
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
0 comments:
Post a Comment