Lebaran atau Bakda masyarakat Jawa menyebutnya menjadi hari spesial
dan istimewa bagi masyarakat Islam di Indonesia yang telah mendarah
daging sejak jaman dahullu turun temurun menjadi kekayaan tradisi
kegamaan yang sarat makna religi,spiritual dan kultural yang ada di
Indonesia
Menghadapi lebaran semua masyarakat yang ada di kampung,desa dan perkotaan melakukan persiapan dengan kegiatan dengan membeli baju dan pakain baru, makanan,melakukan perbaikan rumah dengan mengecat dinding rumah,dan sekitarnya agar suasana rumah pada saat lebaran terlihat meriah menyambut hari kemenangan dengan kedatangan saudara sahabat dan tetangga baik dari satu kampung ,luar daerah dan para perantau yang datang berkunjung kerumahnya melakukan silaturahmi mohon maaf lahir dan batin setelah menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh di bualan Ramadhan.
Kampung menjadi tujuan para perantau untuk mudik ketanah kelahiranya bertemu dengan orang tua,anak istri,keluarga,saudara dengan mengunakan kendaraan roda dua,mobil,bus ,kereta api,kapal laut,kapal udara menempuh perjalanan memakan waktu ,menguras tenaga dan baya,juga rela bedesakan-desakan terjebak dalam kemacetan>Bahkan kalau tidak hati-hati diperjalanan dapat berakibat fatal terjadi kecelakaan.
Kembali Kampung merupakan simbolisasi Lebaran yang mengandung makna kembalinya manusia ke asal usul kelahiranya sebuah tempat saat diturunkan dimuki bumi dengan kondisi masih suci dari dosa ,Kampung merupakan perwujudan arena kembalinya umat manusia berkumpul melepaskan rasa rindu,dan kangen,setelah sekian lamanya tak berjumpa karena dipisahkan, waktu,letak geografis dan faktor lainnya yang membuat antara saudara dengan dengan saudara lainnya tak dapat bertemu ,bertatatap muka ,bersendaugurau, bercerita ,tertawa sembari menikmati hidangan makanan khas lebaran yang beraneka warna da pasti tak lupa menyuguhkan makanan ketupat.
Asal Usul Lebaran
Tradisi Lebaran merupakan karya dan jasa besar Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa menjadi 2 Bakda yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat
Bakda Lebaran dirayakan pada 1 syawal sedangkan Bakda Kupat dirayakan pada hari ke 7 bulan syawal.Bakda Lebaran bentuk traidsi yang dilakukan seluruh masyarakat Islam setelah menunaiakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
Sementara Bakda Kupat dilaksanakan pada hari ke 7 bulan syawal dengan melaksanakan puasa sunah 6 hari sesudah Bakda Lebaran,sebuah bentuk ajaran Kanjeng Sunanyang dilakukan sangat halus agar melaksanakan puasa sunah dengan pendekatan budaya.
Dalam Bakda Lebaran dan Bakda Kupat tak lepas dari makanan Kettupat atau Kupat yang disajikan disetiap rumah untuk menghormati para tamu yang datang degan menyuguhi hidangan makanan berbagai bentuk seperti soto,opor,dan lain-lainnya
Arti Ketupat
Secara etimologi kata kupat berasal dari bahasa Jawa Kata Kupat merupakan kependekan Ngaku Lepat (mengakui kesalahan) dan Laku Papat (empat perbuatan)
Ngaku Lepat (megakui kesalahan)
Dalam tradisi masyarakat Jawa sikap ksatria merupakan sebuah sikap yang berbasis nilai-nilai budi bekerti yang luhur,berani mengakui kesalahan,memohon maaf,dan ampunan.meberi maaf kepada yag berbuat salah,lembah manah,andap asor, iklas dan tidak pendendam.
Sungkeman pada saat bakda Lebaran menjadi momen sakral dengan menjabat tangan mengucapkan kata minal aidzin wal waizin,mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan dan dosa baik yang disengaj maupun tidak disengaja kepada orang yang lebih tua atau dituakan seperti oranr tua,guru,pemipin,pimpinan dll
Laku Papat (empat perbuatan)
Laku Papat adalah empat perbuatan yang terdiri dari:
1.Lebaran
Lebaran artinya lebar atau luas atau sudah selesai,sebuah tanda berakhirnya waktu puasa Ramadhan dengan keluasan hatinya memohon maaf dan ampunan serta memberi maaf kepada sesama manusia.
2.Luberan
Luberan artinya penuh ,melipmah,ajakan untuk melakuan membayar ,zakat fitrah,zakat maal dan sodaqoh sebagai kepedulian sosial kepada fakir miskin
3.Leburan
Leburan artinya sudah habis,sudah hilang,dengan saling memafkan seluruh kesalahan dan dosa menjadi lebur deperti digambarkan terlahr kembali sebagai seorang bayi yang masih suci terbebas dari salah dan dosa
4.Laburan
Labur adalah bersih,dalam masyarakat Jawa untuk menyambut Lebaran melabur dinidng rumahnya dengan menggunakan kapur,Kapur adalah bahan material yang digunakan untuk pemutih dinding dan menjernihkan air.
Secara terminologi ketupat adalah masaka khas yang terbuat dari beras yang dibungkus denga ayaman daun muda pohon kelapa (janur.bhs Jawa) berbentuk segi empat.yang diihidangkan pada saat hari raya idul fitri atau lebaran.
Filosoofi Ketupat
Dalam msyarakat Jawa Ketupat atau Kupat mengandung niali-nilai filosofi yng sarat makna dan pesan-pesan ajaran budi pekerti.diantaranyaL
1.Janur
Janur atau daun muda pohon kelapa yang menjadi bahan pebngkus nasi beras berasal dari kata bahasa Arab "Ja'a Nur " artinya telah datang cahaya
2.Bentuk Ketupat
Bentuk segi empat melambangkan hati manusia atau kesempurnaan
3.Ayaman
Anyaman yang cukup banyak melambangkan manusia banyak berbuat salah dan dosa
4.Warna Putih Nasi Kupat
Warna Putih melambangkan kebersihaan dan kesucian hati setelah memohon maaf dan ampunan,
Karya agung dan monumental Kanjeng Sunan Kalijaga sampai saat ini tetap lestari menjadi tradisi keagaamaan dan kebanggaan kaum musliimin di Indonesia yang tak akan pernah ditemui masyrakat Islam di negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam di muka bumi ini
Begitu besar jasa dan karya Kanjeng Sunan Kalijaga dalam melakukan syiar agama Islam dengan pendekatan budaya yang sangat ramah dn simpatik menghindari kekerasan dan tetap memelihara kekakyaan budaya lokal disentuh dengan niali-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Karangnangka 2 Juli 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua institut Studi Pedesaan dan Kawasan
Menghadapi lebaran semua masyarakat yang ada di kampung,desa dan perkotaan melakukan persiapan dengan kegiatan dengan membeli baju dan pakain baru, makanan,melakukan perbaikan rumah dengan mengecat dinding rumah,dan sekitarnya agar suasana rumah pada saat lebaran terlihat meriah menyambut hari kemenangan dengan kedatangan saudara sahabat dan tetangga baik dari satu kampung ,luar daerah dan para perantau yang datang berkunjung kerumahnya melakukan silaturahmi mohon maaf lahir dan batin setelah menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh di bualan Ramadhan.
Kampung menjadi tujuan para perantau untuk mudik ketanah kelahiranya bertemu dengan orang tua,anak istri,keluarga,saudara dengan mengunakan kendaraan roda dua,mobil,bus ,kereta api,kapal laut,kapal udara menempuh perjalanan memakan waktu ,menguras tenaga dan baya,juga rela bedesakan-desakan terjebak dalam kemacetan>Bahkan kalau tidak hati-hati diperjalanan dapat berakibat fatal terjadi kecelakaan.
Kembali Kampung merupakan simbolisasi Lebaran yang mengandung makna kembalinya manusia ke asal usul kelahiranya sebuah tempat saat diturunkan dimuki bumi dengan kondisi masih suci dari dosa ,Kampung merupakan perwujudan arena kembalinya umat manusia berkumpul melepaskan rasa rindu,dan kangen,setelah sekian lamanya tak berjumpa karena dipisahkan, waktu,letak geografis dan faktor lainnya yang membuat antara saudara dengan dengan saudara lainnya tak dapat bertemu ,bertatatap muka ,bersendaugurau, bercerita ,tertawa sembari menikmati hidangan makanan khas lebaran yang beraneka warna da pasti tak lupa menyuguhkan makanan ketupat.
Asal Usul Lebaran
Tradisi Lebaran merupakan karya dan jasa besar Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa menjadi 2 Bakda yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat
Bakda Lebaran dirayakan pada 1 syawal sedangkan Bakda Kupat dirayakan pada hari ke 7 bulan syawal.Bakda Lebaran bentuk traidsi yang dilakukan seluruh masyarakat Islam setelah menunaiakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
Sementara Bakda Kupat dilaksanakan pada hari ke 7 bulan syawal dengan melaksanakan puasa sunah 6 hari sesudah Bakda Lebaran,sebuah bentuk ajaran Kanjeng Sunanyang dilakukan sangat halus agar melaksanakan puasa sunah dengan pendekatan budaya.
Dalam Bakda Lebaran dan Bakda Kupat tak lepas dari makanan Kettupat atau Kupat yang disajikan disetiap rumah untuk menghormati para tamu yang datang degan menyuguhi hidangan makanan berbagai bentuk seperti soto,opor,dan lain-lainnya
Arti Ketupat
Secara etimologi kata kupat berasal dari bahasa Jawa Kata Kupat merupakan kependekan Ngaku Lepat (mengakui kesalahan) dan Laku Papat (empat perbuatan)
Ngaku Lepat (megakui kesalahan)
Dalam tradisi masyarakat Jawa sikap ksatria merupakan sebuah sikap yang berbasis nilai-nilai budi bekerti yang luhur,berani mengakui kesalahan,memohon maaf,dan ampunan.meberi maaf kepada yag berbuat salah,lembah manah,andap asor, iklas dan tidak pendendam.
Sungkeman pada saat bakda Lebaran menjadi momen sakral dengan menjabat tangan mengucapkan kata minal aidzin wal waizin,mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan dan dosa baik yang disengaj maupun tidak disengaja kepada orang yang lebih tua atau dituakan seperti oranr tua,guru,pemipin,pimpinan dll
Laku Papat (empat perbuatan)
Laku Papat adalah empat perbuatan yang terdiri dari:
1.Lebaran
Lebaran artinya lebar atau luas atau sudah selesai,sebuah tanda berakhirnya waktu puasa Ramadhan dengan keluasan hatinya memohon maaf dan ampunan serta memberi maaf kepada sesama manusia.
2.Luberan
Luberan artinya penuh ,melipmah,ajakan untuk melakuan membayar ,zakat fitrah,zakat maal dan sodaqoh sebagai kepedulian sosial kepada fakir miskin
3.Leburan
Leburan artinya sudah habis,sudah hilang,dengan saling memafkan seluruh kesalahan dan dosa menjadi lebur deperti digambarkan terlahr kembali sebagai seorang bayi yang masih suci terbebas dari salah dan dosa
4.Laburan
Labur adalah bersih,dalam masyarakat Jawa untuk menyambut Lebaran melabur dinidng rumahnya dengan menggunakan kapur,Kapur adalah bahan material yang digunakan untuk pemutih dinding dan menjernihkan air.
Secara terminologi ketupat adalah masaka khas yang terbuat dari beras yang dibungkus denga ayaman daun muda pohon kelapa (janur.bhs Jawa) berbentuk segi empat.yang diihidangkan pada saat hari raya idul fitri atau lebaran.
Filosoofi Ketupat
Dalam msyarakat Jawa Ketupat atau Kupat mengandung niali-nilai filosofi yng sarat makna dan pesan-pesan ajaran budi pekerti.diantaranyaL
1.Janur
Janur atau daun muda pohon kelapa yang menjadi bahan pebngkus nasi beras berasal dari kata bahasa Arab "Ja'a Nur " artinya telah datang cahaya
2.Bentuk Ketupat
Bentuk segi empat melambangkan hati manusia atau kesempurnaan
3.Ayaman
Anyaman yang cukup banyak melambangkan manusia banyak berbuat salah dan dosa
4.Warna Putih Nasi Kupat
Warna Putih melambangkan kebersihaan dan kesucian hati setelah memohon maaf dan ampunan,
Karya agung dan monumental Kanjeng Sunan Kalijaga sampai saat ini tetap lestari menjadi tradisi keagaamaan dan kebanggaan kaum musliimin di Indonesia yang tak akan pernah ditemui masyrakat Islam di negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam di muka bumi ini
Begitu besar jasa dan karya Kanjeng Sunan Kalijaga dalam melakukan syiar agama Islam dengan pendekatan budaya yang sangat ramah dn simpatik menghindari kekerasan dan tetap memelihara kekakyaan budaya lokal disentuh dengan niali-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Karangnangka 2 Juli 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua institut Studi Pedesaan dan Kawasan
0 comments:
Post a Comment