Artikel Terbaru

Saturday, October 8, 2016

Makam Syeikh Maulana Haji Datuk al Kahfi Rajawana.Purbalingga

Makam Syekh Maulana Hai Datuk Kahfi terletak 20 m dipinggir jalan raya Rajawana.-Losari.,Desa Rajawana Kecamatan Karangmoncol kab,Purbalingga

Komplek Makam dengan luas 50 x 30 m yang meiputi makam dan sumur peninggalan H Datuk sangat sejuk dihiasi pohon angsana dengan akarnya menjulang berjabang menandakan umurnya sudah mencapai ratusan tahun

Untuk memasuki kawasan komplek,Makam dapat melalui dua jalur,yakni jalan beraspal dari sebelah barat atau jalan bebatuan dari arah sebelah timur.

Kondsisnya seperti sudah tak terawat lagi ,pintu masuk yang terbuat dari besi tergeletak disebelah kanan pintu masuk makam karena roboh sudah begitu lama oleh karena juru kunci makan terdahulu sudah meninggal dunia.

Makam Haji Datuk sangat fantastis ukurannya 7 m x 2 m sesuatu yang menandakan ketinggian kedudukan dan perannya pada jaman kejayaan Perdikan Cahyana pada masa lalu.

Ukuran panjang makam tidak mewakili kondisi tinggi tubuh H Datuk akan tetapi sebagaimana makam-makam peninggalan Islam di Pulau Jawa,panjang ukuran makam sebagaimana di komplek pemakaman Masjid Demak menunjukkan peran dan kedudukan orang yang meninggal semasa hidupnya,

Syekh Maulana Haji Datuk Kahfi pendamping setia Syeikh Atas Angin .tokoh penyebar agama islam di Perdikan Cahyana yang merupakan menantu Syekh Jambu Karang .

Syeikh Atas Angin menurut Babad Cahyana nama aslinya Syarif Abdurrahman al Qodry penyiar agama Islam di Jawa terutama di Cahyana yang berhasil mengislamkan putra mahkota Kerjaan Pajajaran yang bernama Raden Mundingwangi ang lebih dikenal dengan sebutan Syeikh jambu Karang atau Haji Purba/Purwa .

Salah peran Syeikh Maulana Haji Datuk al Kahfi adalah menemani perjalanan Syeikh Atas Angin menuju Pancuran Tujuh Baturaden untuk mengobati penyakit gatal-gatalnya.

Syeikh Maulana Haji Datuk al Kahfi begitu setia menemani dan mengawalnya saat Syeikh Atas Angin mandi di pancuran tujuh sehingga penyakit yang diderita penyebar agama Isalm itu sembuh berkah mandi pancuran tujuh itu,

Berkah kesembuhannya itu,Syeikh Atas Angin mengganti Gunung Agung atau Gungung Gora menjadi Gunung Slamet.Nama Gunung Slamet terus digunakan sampai hari ini.

Karangmalang 24 Juni 2016

Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan.

0 comments:

Post a Comment