Menunduk menjadi bagian manusia era digital setiap waktu bercengkrama dengannya asyik menikmati bergai layanan yang ada dalam smartphone, tablet, semakin memudahkan melakukan kegiatan kehidupan sehari hari, semakin mempersingkat waktu dan semakin efisien dalam pengeluaran keuangan.
Benda berbentuk "Kotak " empat persegi itu sesungguhnya memberi makna filosofis pada manusia untuk banyak menundukkan diri,,merendah hati tidak besar kepala, congkak dengan sentuhan-sentuhan hati ,sentuhan rasa,yang dilambangkan dengan sentuhan-sentuhan layarnya, bergeser kekanan ke kiri ke kanan,diperbesar-diperkecil dengan gerakan jari jemari kita.
Generasi Menunduk melahirkan manusia-manusia sepi bicara,ramai begerak tangan,kadang lupa disamping kiri dan kanan ,sebelah depan dan belakang tanpa kita sapa,kita pedulikan.Kita menjadi manusia bisu tanpa noktah-notkah bahasa yang meluncurkan dari bibir mungilnya. Irit berbicara,hanya tatapan mata memandang sebentar suasana disekitar kita.
Menunduk dalam konsep islam berarti sikap rendah diri atau andhap asor adalah tawadhu Tawadhu' merupakan akhlaq yang mulia menjadi salah satu komponen akhlaq terpuji yang harus dimiliki oleh setiap umat islam
Rasullulah SAW bersabda:
"Tiada berkurang harta karena sedeqah,dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu', melainkan dimuliakan (mendapat 'izzah) oleh Allah" (H.R Muslim)
Tanda-tanda orang yang tawadhu antara lain:
-Semakin tbertambah ilmunya semakin maka semakin bertmbah sikap tawadhu; dan kasih sayangnya.
-Semakin bertambah amal ibadahnya semakin maka semakin meningkat rasa takut dan kewaspadaanya
-Semakin bertmabh usianya maka semakin berkurang ketamakan nafsunya.
-Semakin bertmbah hartanya maka semakin bertambah kedermawaan dan kepeduliannya membantu sesama.
-Semakin tinggi kududkan dan jabatannya maka semakin dekat dengan sesama manusia menunaikan amanhnya memenuhi hajat orang banyak dengan sikap rendah kepadanya.
Karena orang tawadhu' menyadari setiap yang diberikan Allah SWT adalah ujian apakah akan menjadi syukur atau kufur.
Sesungguhnya kehadiran era digital memeberikan jawaban pesan-pesan kehidupan yang tertuang dalam ajaran agama Islam tentang akhlaq atau budi pekerti, baik akhlaq kita kepada Allah SWT, akhlaq kita kepada sesama manusia, aklaq kita kepada orang tua, akhlaq kita kepada guru, khlaq kita kepada alam semseta dan lingkunganya.
Kita berada dipersimpangan pergulatan sosial yang berkembang dengan maha dahsyatnya dampak penggunaan teknologi informasi yang apabila tak disadari kita terjerembab menjadi manusia ego, diam pada persolan semasa, persoalan kemanusiaan, persolan bangsa, persolan agama dan persoalan lainnya.
Teknologi informasi memang sebuah tuntutan peradaban yang tak dapat kita hentikan dan dielakkan karena sudah menjadi arus perubahan zaman.Semuanya menjadi mudah diakses hanya dengan perangkat internet, smarphone,dan lainnya
Tak perlu lagi bertanya sesama,bertanyalah pada Geogle semua yang ada dalam kehidupan tersedia begitu mudahnya tinggal meng"klik" maka semua persoalan akan dijawab dalam sekejap.
Geogle menjadi perangkat pecari teknologi informasi yang ditemukan dua sekawan Larry Page dan Sergey Brin saat masih menjadi mahasiswa Phd Universitas Stanford AS, kemudian mendirikan Geogle,Inc pada tahun 1998 yang sebelumnya bernama Backrub karena menggunakan backlink untuk memperkirakan seberapa penting sebuah situs.
Melesatnya teknologi informasi berbasis digital tanpa kita sadari adalah bentuk jawaban tentang pergualatan manusia dalam mengarungi hidup senantiasa membutuhkan akhlaq yang disimbolkan dengan perangkat digital dengan sentuhan-sentuhan kalbu, sentuhan kasing sayang sebagaimana layar sentuh.dalam kaca smartphone, tablet,hp dll.
Generasi Menunduk adalah generasi yang terampil dalam olah teknologi informasi ,cerdas membaca perkembangan perubahan lingkungan,pekerja keras, santun dalam berbicara,bertindak dan berkhlaq mulia dalam hubungan dengan sesama manusia,serta alam sekitarnya dan berpegang erat dengan ajaran-ajaran agama Islam yang menjadi pemandu dalam mengarungi hidup di dunia ini.
Karangnangka 24 April 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
0 comments:
Post a Comment