Munaslub Partai Golkar 2016 Bali besok pagi menjadi puncak acara
dengan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar masa kerja 2016-2021.
Sudah menjadi tradisi dalam even Munas,Konggres,dalam organisasi masyarakat,organsasi politik dan organsasi apapun di Indonesia pemilihan ketua umum menjadi agenda paling ditunggu-tunggu baik oleh musyawirin,masyarakat maupun pemerintah.
Begitu pula besok pagi,acara pemilihan ketua umum Partai Golkar akan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia dan dunia,
Delapan caketum Partai Golkar akan mempertaruhkan segala kekuatan dan amunisinya agar mendapat dukungan dari pemilik suara peserta Munaslub yang telah ditetapkan Panitya .
Malam ini sampai menjelang pemilihan ketua umum,Nusa Dua Bali Convention Center yang menjadi ajang Munaslub suhu politiknya meningkat.
Tim sukses masing-masing caketum,terus bekerja melakukan lobi-lobi politik dengan peserta Munaslub,agar memproleh dukungan sebanyak mungkin.
Hari ini pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum Partai Golkar telah disepakati dan disahkan peserta sidang, Mekanisme pemilihan sebagaiman tertera dalam pasal 25 ayat 1 Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar menggunkan mekanisme LUBER (Langsung,Umum,Bebas dan Rahasia)
Peluang delapan kader Partai Golkar yang maju dalam bursa pemilihan ketua umum sangat dipengaruhi kapasitas dan kapabiltas individu itu sendiri dan lingkungan luar.
Lingkungan luar yang dimasud adalah dukungan dari tokoh senior yang mempunyai pengaruh cukup kuat seperti Aburiza Bakrie, Agung Laksono,Akbar Tanjung,Jusuf Kalla, Luhut Panjaitan,dan lain-lainnya.
Dukungan tokoh-tokoh senior sangat berpengaruh terhadap sukses dan gagalnya caketum oleh karena pemegang suara peserta Munaslub masih ada ikatan emosional baik kelmbagan maupun pribadi...
Munaslub kali sesungguhnya membutuhkan figur "solidarity maker"
menjadi perekat dan pemersatu dua kubu yang bertikai dalam rekonsilasi dan konsolidasi Partai Gokar lima tahun kedepan dengan agenda Pilkada Serentak 2017,Pemilu dan Pilpres 2019.
Dari track record ke delapan caketum dapat dianalisa kapasitas,kredibilitas ,kapabiltas dan kualitasnya dengan melihat pengalaman serta jabatan yang sudah dilakukan baik sebagai pengurus DPP ,Parlemen dan pemerintahan.
1.Dr.Ade Komarudin (50 th).MH
Ketua DPR RI,Ketua Fraksi DPR RI,
Ketua SOSKI,(2010 -s/d sekarang),Ketua PB HMI (2008-2009)
2.Drs.Setya Novanto (61 th)
Ketua DPR RI,Ketua Fraksi,
Ketua DPP,Bendahara Umun DPP ,
3.Airlangga Hartarto
Anggota Komisi XI.DPR RI ,DPR RI (2009-2014,2014-2019)
4.Mahyudin
Wakil Ketua MPR RI,Wakil DPRD Kutai Timur 2000-2001
anggota DPR RI,2009-2014,2014-2019
Bupati Kuatai Timur 2003-2205,Wakil Bupati Kuatai Timur 2001-2003
5.Priyo Budi Santoso
Ketua DPP 2009-2014,Wakil sekjen 2004-2009,Ketua MKGR
Wakil Ketua DPR RI 2009-2014,anggota DPR RI 1997-1999,1999-2004,2004-2009,2009-2014
6,Azis Syamsudin
Ketua Komisi IIi,Ketum Kosgoro
7.indra Bambang Utoyo (62 th)
Ketua DPP 2009-2014,Ketua DPP AMPI
anggota DPR RI,1987-1992,1992-1997,1997-1999
8.Syahrul Yasin Limpo
Gubernur Sulawei Selatan 2007-2012.2012-2017
Melihat data diatas ada 5 caketum yang mempunyai pengabidan pengalaman dan senioritas di DPP Partai Golkar yaitu Indra Bambang Utoyo, Setya Novanto,,Priyo Budi Santoso,Ade Komarudin.dan Mahyudin.
Bukan berarti Syahril Yasin Limpo, Airlangga Hartarto dan Azis Syamsudin tidak punya kapasitasdan kulatias untuk menjadi ketua umum,namun ketiga tokoh akan menjadi kandidat ketum pada periode mendatang.
Dari 5kader senior caketum dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan dukungan dan,realitas politik yang terjadi sebelum Munaslub Golkar :
Kelompok Munas Bali:
Setya Novanto,Ade Komarudin dan Mahyudin,
Kelompok Munas Ancol:Priyo Budi Santoso
Kelompok Independen:Indra Bambang Utoyo.
Pertarungan pada akhirnya akan terjadi antara kelompok Munas Bali dan Munas Ancol dengan pelakunya Setnov vs Priyo berjalan seru,karena kedua caketum mendapat dukungan dari Aburizal,sementara Priyo mendapat dukungan dari Agung Laksono.
Ade Komarudin dan Mahyudin menjadi pelapis yang disipakan kubu Munas Bali andaikata resistensi dan kemungkinan-kemungkina dalam dinamika peserta Munaslub berubah.
Indra Bambang Utoyo menjadi caketum paling netral dari perrtarungan Setnov vs Priyo,memiliki peluang memanfaatkan pertempuran dua kubu,disaping paling senoir usia dan pengabdianya juga dapat menjadi perekat bagi kedua kubu dan sedikit masalah,
Meskipun harus diakui dukungan dari Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sangat penting dan masih berpengaruh dalam Munaalub masih sangat besar untuk mendulang dukungan suara.
Gambaran kepempinan Partai Golkar akan dapat diprediksi dengan keungkinan-kemungkinan yang terjadi:
Jika Setya Novanto atau Priyo Budi Santoso terpilih jadi Ketum Partai Golkar tidak ada jaminan perpecahan kembali tidak akan terjadi,mengingat dua kubu masih menyimpan bara persaingan secara sembunyi maupun terbuka.
Setya Novanto,Priyo Budi Santoso,dan Indra Bambang Utoyo mempunyai peluang menjadi ketum terdepan,diikuti Ade Komarudin ,Mahyudin Syahrul Yasin Limpo dan Airlangga Hartarto
Namun semuanya berpulang kepada peserta Munaslub yang akan menjadi eksekutor suara, menentukan masa depan Partai Golkar.2016-2021, akankah perpecahan kembali menyala ataukah bersatu padu.semuanya ada ditangan musyawirin Munaslub Partai Golkar 2016, Bali.
Karangnangka 15 Mei 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
Sudah menjadi tradisi dalam even Munas,Konggres,dalam organisasi masyarakat,organsasi politik dan organsasi apapun di Indonesia pemilihan ketua umum menjadi agenda paling ditunggu-tunggu baik oleh musyawirin,masyarakat maupun pemerintah.
Begitu pula besok pagi,acara pemilihan ketua umum Partai Golkar akan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia dan dunia,
Delapan caketum Partai Golkar akan mempertaruhkan segala kekuatan dan amunisinya agar mendapat dukungan dari pemilik suara peserta Munaslub yang telah ditetapkan Panitya .
Malam ini sampai menjelang pemilihan ketua umum,Nusa Dua Bali Convention Center yang menjadi ajang Munaslub suhu politiknya meningkat.
Tim sukses masing-masing caketum,terus bekerja melakukan lobi-lobi politik dengan peserta Munaslub,agar memproleh dukungan sebanyak mungkin.
Hari ini pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum Partai Golkar telah disepakati dan disahkan peserta sidang, Mekanisme pemilihan sebagaiman tertera dalam pasal 25 ayat 1 Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar menggunkan mekanisme LUBER (Langsung,Umum,Bebas dan Rahasia)
Peluang delapan kader Partai Golkar yang maju dalam bursa pemilihan ketua umum sangat dipengaruhi kapasitas dan kapabiltas individu itu sendiri dan lingkungan luar.
Lingkungan luar yang dimasud adalah dukungan dari tokoh senior yang mempunyai pengaruh cukup kuat seperti Aburiza Bakrie, Agung Laksono,Akbar Tanjung,Jusuf Kalla, Luhut Panjaitan,dan lain-lainnya.
Dukungan tokoh-tokoh senior sangat berpengaruh terhadap sukses dan gagalnya caketum oleh karena pemegang suara peserta Munaslub masih ada ikatan emosional baik kelmbagan maupun pribadi...
Munaslub kali sesungguhnya membutuhkan figur "solidarity maker"
menjadi perekat dan pemersatu dua kubu yang bertikai dalam rekonsilasi dan konsolidasi Partai Gokar lima tahun kedepan dengan agenda Pilkada Serentak 2017,Pemilu dan Pilpres 2019.
Dari track record ke delapan caketum dapat dianalisa kapasitas,kredibilitas ,kapabiltas dan kualitasnya dengan melihat pengalaman serta jabatan yang sudah dilakukan baik sebagai pengurus DPP ,Parlemen dan pemerintahan.
1.Dr.Ade Komarudin (50 th).MH
Ketua DPR RI,Ketua Fraksi DPR RI,
Ketua SOSKI,(2010 -s/d sekarang),Ketua PB HMI (2008-2009)
2.Drs.Setya Novanto (61 th)
Ketua DPR RI,Ketua Fraksi,
Ketua DPP,Bendahara Umun DPP ,
3.Airlangga Hartarto
Anggota Komisi XI.DPR RI ,DPR RI (2009-2014,2014-2019)
4.Mahyudin
Wakil Ketua MPR RI,Wakil DPRD Kutai Timur 2000-2001
anggota DPR RI,2009-2014,2014-2019
Bupati Kuatai Timur 2003-2205,Wakil Bupati Kuatai Timur 2001-2003
5.Priyo Budi Santoso
Ketua DPP 2009-2014,Wakil sekjen 2004-2009,Ketua MKGR
Wakil Ketua DPR RI 2009-2014,anggota DPR RI 1997-1999,1999-2004,2004-2009,2009-2014
6,Azis Syamsudin
Ketua Komisi IIi,Ketum Kosgoro
7.indra Bambang Utoyo (62 th)
Ketua DPP 2009-2014,Ketua DPP AMPI
anggota DPR RI,1987-1992,1992-1997,1997-1999
8.Syahrul Yasin Limpo
Gubernur Sulawei Selatan 2007-2012.2012-2017
Melihat data diatas ada 5 caketum yang mempunyai pengabidan pengalaman dan senioritas di DPP Partai Golkar yaitu Indra Bambang Utoyo, Setya Novanto,,Priyo Budi Santoso,Ade Komarudin.dan Mahyudin.
Bukan berarti Syahril Yasin Limpo, Airlangga Hartarto dan Azis Syamsudin tidak punya kapasitasdan kulatias untuk menjadi ketua umum,namun ketiga tokoh akan menjadi kandidat ketum pada periode mendatang.
Dari 5kader senior caketum dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan dukungan dan,realitas politik yang terjadi sebelum Munaslub Golkar :
Kelompok Munas Bali:
Setya Novanto,Ade Komarudin dan Mahyudin,
Kelompok Munas Ancol:Priyo Budi Santoso
Kelompok Independen:Indra Bambang Utoyo.
Pertarungan pada akhirnya akan terjadi antara kelompok Munas Bali dan Munas Ancol dengan pelakunya Setnov vs Priyo berjalan seru,karena kedua caketum mendapat dukungan dari Aburizal,sementara Priyo mendapat dukungan dari Agung Laksono.
Ade Komarudin dan Mahyudin menjadi pelapis yang disipakan kubu Munas Bali andaikata resistensi dan kemungkinan-kemungkina dalam dinamika peserta Munaslub berubah.
Indra Bambang Utoyo menjadi caketum paling netral dari perrtarungan Setnov vs Priyo,memiliki peluang memanfaatkan pertempuran dua kubu,disaping paling senoir usia dan pengabdianya juga dapat menjadi perekat bagi kedua kubu dan sedikit masalah,
Meskipun harus diakui dukungan dari Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sangat penting dan masih berpengaruh dalam Munaalub masih sangat besar untuk mendulang dukungan suara.
Gambaran kepempinan Partai Golkar akan dapat diprediksi dengan keungkinan-kemungkinan yang terjadi:
Jika Setya Novanto atau Priyo Budi Santoso terpilih jadi Ketum Partai Golkar tidak ada jaminan perpecahan kembali tidak akan terjadi,mengingat dua kubu masih menyimpan bara persaingan secara sembunyi maupun terbuka.
Setya Novanto,Priyo Budi Santoso,dan Indra Bambang Utoyo mempunyai peluang menjadi ketum terdepan,diikuti Ade Komarudin ,Mahyudin Syahrul Yasin Limpo dan Airlangga Hartarto
Namun semuanya berpulang kepada peserta Munaslub yang akan menjadi eksekutor suara, menentukan masa depan Partai Golkar.2016-2021, akankah perpecahan kembali menyala ataukah bersatu padu.semuanya ada ditangan musyawirin Munaslub Partai Golkar 2016, Bali.
Karangnangka 15 Mei 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Institut Studi Pedesaan dan Kawasan
0 comments:
Post a Comment