Serat Sastramiruda merupakan karya sastra Jawa bertuiskan huruf Jawa ditulis dengan tangan yang berisi Pedoman Pedhalangan yang dibuat pada masa Keraton Kasunanan Surakarta Adininingrat dibawah
pemerintahan Raja Sri Susuhunan Pakubuwana IX (1863-1893M).
Serat Sastramiruda memuat percakapan atau wawancara antara seorang guru /ahli pedhalangan yang bernama Kanjeng Pangeran Arya Kusumadilaga dengan seorang mudirnya bernama Mas Sastramiruda.
Nama Serat Sastramiruda diambil dari nama murid Kanjeng Pangeran Arya Kusumadilaga yang bernama Mas Sastramiruda
Kitab Sastramiruda tidak diketahui secara pasti siapa pengarang asli yang sebenarnya
Begitu pula waktu penulisannya,tidak ada keternagan angka tahun penulisan Kitab Serat Sastramiruda.
Hanya terdapat uraian bahwa kitab Serat Sastramiruda mulai dtulis pada hari Ahad/Minggu malam tanggal 1 wulan Besar,wuku Langkir,mangsan ke-enam,Tahun Be,1808.
Apakah KPA Kusumadilaga ataukah muridnya Mas Sastramiruda yang menyusun Serat Sastramiruda sampai saat ini belum terjawab,
Dalam bagian muka Serat Sastramiruda terdapat keterangan sebagai berikut:
"Semua cara-cara menjalankan tugas mendalang dijelaskan dengan lengkap.Cerita itu kemudian disampaikan kepada Raden Mas Panji Kusumawardaya,kerabat Keraton di Negeri Surakarta,"
Isi Serat Sastramiruda sangat lengkap sebagaimana dikatakan Kamajaya peniulis alih bahasa dalam Kata Pengantarnya Di buku Serat Sastramidura dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang diterbitkan pada tahun 19821
Serat Sastramiruda merupakan Kitab Pedoman Pedhalangan sebagaimana yang terulis dalam anak judul yang tercetak.yaitu:
'Ugering Pedhalangan ingkang sampun mupakat kangge abdidalem Dhalang ing Keraton Surakarta Aadiningrat"
terjemahan bahasa Indonesia:
"Pedoman Pedhalangan yang telah dibenarkan untuk hamba dhalang di Keraton Surakarta Hadiningrat"
Isi Serat Sastramidura sangat menarik karena berisi Pedoman Pedhalangan lengkap dengan sejarah asal-usul wayang purwa dari masa ke masa dan perkembangannya serta disertai Pedoman mendalang satu lakon penuh dengan lakon "Palasara Kawin" atau "Lahimya Abiyasar"
Berdasarkan keterangan pada sampul belakang Serat Sastramiruda yang telah dicetak .isinya antara lain memuat:
"Pedoman Pedhalangan yang telah dibenarkan untuk hamba dhalang di Keraton Surakarta Hadiningrat"Gedog,Krucil,Golek,Klithik,wayang Orang dan Topeng dengan urutan penciptanya dijaman kuna sampai keadaan Wayang Kulit di Keraton Surakarta.Dan dijelaskan ketika para Jawata (Dewa) mencipta bunyi-bunyian yang dinamakan Lokananta yang selanjutnya digubah menjadi gamelan Salendro.Lalu adanya bunyi-bunyian (mengiringi)perang dsebut Mardangga.Dan adanya gaemlan Monggang,Kodokngorek,Galaganjur, Cara balen, Pelog ,Sekaten dan Sarunen.Juga adanya tari Badaya, Sarimpi, Wireng Lawung,Dadap dan sebagainya.Pula tentang alat-alat Dhalang mewayang (mendalang),dan jenis-jenis gending, dengan suluk Greget-saut (gaya siaga) nya,Diuraikan pula tentang cara memilih Niyaga(pemukul gamelan )yang perlu menjadi teman bertugas ki dalang,, hingga caranya mendalang. Semuanya direngkan dalam Serat ini"
Serat Sastramiruda yang dtulis tangan (carik) terdapat diantarnya di Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta.Pada tahun 1930 Serat Sastramiruda pernah dicetak dengan huruf Jawa oleh Penerbit :Uitgeverij en Boekhandel Stoomdrukkerij De Bliksem ,Sala dalam dua jilid namun jilid kedua kemungkinan belum diterbitkan.
..
Karangnangka 04 April 2018
Kepustakaan
Serat Sastramiruda,nn,alih bahasa Kamajaya,Alih aksara Sudibjo Z,Hadisutjipto ,Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah ,1981
Serat Sastramiruda memuat percakapan atau wawancara antara seorang guru /ahli pedhalangan yang bernama Kanjeng Pangeran Arya Kusumadilaga dengan seorang mudirnya bernama Mas Sastramiruda.
Nama Serat Sastramiruda diambil dari nama murid Kanjeng Pangeran Arya Kusumadilaga yang bernama Mas Sastramiruda
Kitab Sastramiruda tidak diketahui secara pasti siapa pengarang asli yang sebenarnya
Begitu pula waktu penulisannya,tidak ada keternagan angka tahun penulisan Kitab Serat Sastramiruda.
Hanya terdapat uraian bahwa kitab Serat Sastramiruda mulai dtulis pada hari Ahad/Minggu malam tanggal 1 wulan Besar,wuku Langkir,mangsan ke-enam,Tahun Be,1808.
Apakah KPA Kusumadilaga ataukah muridnya Mas Sastramiruda yang menyusun Serat Sastramiruda sampai saat ini belum terjawab,
Dalam bagian muka Serat Sastramiruda terdapat keterangan sebagai berikut:
"Semua cara-cara menjalankan tugas mendalang dijelaskan dengan lengkap.Cerita itu kemudian disampaikan kepada Raden Mas Panji Kusumawardaya,kerabat Keraton di Negeri Surakarta,"
Isi Serat Sastramiruda sangat lengkap sebagaimana dikatakan Kamajaya peniulis alih bahasa dalam Kata Pengantarnya Di buku Serat Sastramidura dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang diterbitkan pada tahun 19821
Serat Sastramiruda merupakan Kitab Pedoman Pedhalangan sebagaimana yang terulis dalam anak judul yang tercetak.yaitu:
'Ugering Pedhalangan ingkang sampun mupakat kangge abdidalem Dhalang ing Keraton Surakarta Aadiningrat"
terjemahan bahasa Indonesia:
"Pedoman Pedhalangan yang telah dibenarkan untuk hamba dhalang di Keraton Surakarta Hadiningrat"
Isi Serat Sastramidura sangat menarik karena berisi Pedoman Pedhalangan lengkap dengan sejarah asal-usul wayang purwa dari masa ke masa dan perkembangannya serta disertai Pedoman mendalang satu lakon penuh dengan lakon "Palasara Kawin" atau "Lahimya Abiyasar"
Berdasarkan keterangan pada sampul belakang Serat Sastramiruda yang telah dicetak .isinya antara lain memuat:
"Pedoman Pedhalangan yang telah dibenarkan untuk hamba dhalang di Keraton Surakarta Hadiningrat"Gedog,Krucil,Golek,Klithik,wayang Orang dan Topeng dengan urutan penciptanya dijaman kuna sampai keadaan Wayang Kulit di Keraton Surakarta.Dan dijelaskan ketika para Jawata (Dewa) mencipta bunyi-bunyian yang dinamakan Lokananta yang selanjutnya digubah menjadi gamelan Salendro.Lalu adanya bunyi-bunyian (mengiringi)perang dsebut Mardangga.Dan adanya gaemlan Monggang,Kodokngorek,Galaganjur, Cara balen, Pelog ,Sekaten dan Sarunen.Juga adanya tari Badaya, Sarimpi, Wireng Lawung,Dadap dan sebagainya.Pula tentang alat-alat Dhalang mewayang (mendalang),dan jenis-jenis gending, dengan suluk Greget-saut (gaya siaga) nya,Diuraikan pula tentang cara memilih Niyaga(pemukul gamelan )yang perlu menjadi teman bertugas ki dalang,, hingga caranya mendalang. Semuanya direngkan dalam Serat ini"
Serat Sastramiruda yang dtulis tangan (carik) terdapat diantarnya di Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta.Pada tahun 1930 Serat Sastramiruda pernah dicetak dengan huruf Jawa oleh Penerbit :Uitgeverij en Boekhandel Stoomdrukkerij De Bliksem ,Sala dalam dua jilid namun jilid kedua kemungkinan belum diterbitkan.
..
Karangnangka 04 April 2018
Kepustakaan
Serat Sastramiruda,nn,alih bahasa Kamajaya,Alih aksara Sudibjo Z,Hadisutjipto ,Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah ,1981
0 comments:
Post a Comment