www.fiqhmenjawab.net-“Masa
muda masa yang berapi-api…”, kata Bang Rhoma dalam lagunya mungkin pas
disematkan pada pemuda yang kian menanjak profilnya saat ini, Haedar Alwi Assegaf. Semoga pemuda-pemuda yang lain bisa meniru semangat dan keberaniannya.
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus webstersnya dengan kalimat: “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Dalam terjemahan bebasnya dapat diartikan; pemuda adalah rentang waktu antara usia kanak-kanak sampai dengan usia kematangan (kedewasaan). Atau seseorang yang mengalami kedewasaan dengan usia dan pengalamannya.
Sedangkan ciri khas dari pemuda itu sendiri adalah mereka yang memiliki semangat yang membara dan vitalitas (kemampuan) yang prima dalam melakukan sebuah pekerjaan.
Berbekal ilmu yang didapat, Haedar tumbuh matang dengan bisa tepat menerapkan ilmu yang telah ia dapatkan dari hasil belajarnya selama ini, meskipun nyantri dan kuliah belum dirampunginya.
Ilmu manajemen yang ia dapat dari kuliahnya berhasil mengantarkan Haedar menggeluti dunia bisnis dengan membuat Distro Secaf semenjak tahun 2012, yang telah banyak memproduksi kaos-kaos dan lainnya.
Kaosnya pun bisa dibilang nyentrik karena bertemakan desain tulisan bukan seperti kaos pada umumnya.
Haedar lebih memilih tulisan-tulisan yang menempel pada kaos ciptaanya lebih berbau islami. Hal ini bukan tanpa tujuan, akan tetapi ia ingin agar selain berbisnis, ada juga nilai ajakan dakwah yang tersirat.
Bisa terlihat dari desain yang sudah berhasil launching misalnya: Wong NU kawit cilik, Ahli Bid’ah Khasanah, Laskar Shalawat, NKRI Harga Mati, dan masih banyak lainnya.
Profil Haedar semakin naik seiring jam terbangnya dalam bershalawat makin ramai akan permintaan.
Dengan dibantu teman-temannya yang juga santri Pondok Pesantren Al-Amien untuk ikut sebagai penabuh rebana dan vokal.
Mereka sering diundang untuk mengisi acara shalawatan di beberapa tempat hingga beberapa daerah di luar Banyumas seperti Cilacap dan sebagaianya. Bahkan ada juga yang meminta menjadi acara rutinitas di tempatnya itu.
Haedar sendiri juga mengadakan rutinan shalawat dan pembacaan ratib di rumahnya yang di adakan setiap malam Kamis Pon yang ia beri nama Majelis Al-Asyiqin yang mana nama tersebut merupakan usulan dari Habib Syech Assegaf.
Disunting dan diselaraskan oleh Kang Mul
Karangnangka 18 Oktober 2016
Sumber:
Profil Habib Haedar Alwi Assegaf Haedar Alwi Assegaf.com
Wawancara dengan Habib Haedar Alwi Assegaf pada hari Selasa 18 Oktober 2016 di MAN 1 Banyumas
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus webstersnya dengan kalimat: “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Dalam terjemahan bebasnya dapat diartikan; pemuda adalah rentang waktu antara usia kanak-kanak sampai dengan usia kematangan (kedewasaan). Atau seseorang yang mengalami kedewasaan dengan usia dan pengalamannya.
Sedangkan ciri khas dari pemuda itu sendiri adalah mereka yang memiliki semangat yang membara dan vitalitas (kemampuan) yang prima dalam melakukan sebuah pekerjaan.
Lahir
di komplek Pondok Pesantren Al-Ikhlas Bumiayu pada tanggal 19 Maret 1994 dari pasangan Asad Assegaf dan
Churiyah yang masih keturunan Yaman.Kedua orang tuanya yang menjadikan
Haedar semenjak kecil sudah dibekali asupan akidah dan ajaran Islam oleh
keluarganya yang masih ada trah jalur nasab sampai kepada Rasulullah
saw. dari jalur bani Assegaf.
Kemudian Haedar diboyong orang tuanya menempati rumah baru di daerah Purwokerto hingga sampai saat ini. Tepatnya beralamat di desa Kedunglemah, Rt 05/01 Kecamatan Kedung Banteng, Kab. Banyumas.
Kemudian Haedar diboyong orang tuanya menempati rumah baru di daerah Purwokerto hingga sampai saat ini. Tepatnya beralamat di desa Kedunglemah, Rt 05/01 Kecamatan Kedung Banteng, Kab. Banyumas.
Selain
dididik agama oleh keluarganya, masa-masa kecil Haedar tetap dibekali
pendidikan formal dari mulai Taman Kanak-kanak hingga sekolah menengah
di sekitar tempat tinggalnya.
Barulah ketika mulai belajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyumas , Haedar menambah minat belajarnya tentang ilmu agama dengan sekaligus nyantri dan tinggal di Pondok Pesantren Al-Amien Purwokerto Wetan yang di asuh oleh Drs. KH. Chabib Makki yang beramalat Jl. Martadireja 2 Rt 04/01 Purwokerto wetan. Kec. Purwokerto Timur Kab. Banyumas hingga sampai sekarang.
Setelah menamatkan pendidikan di MAN 1 Banyumas , Haedar melanjutkan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto yang saat ini sedang proses penggarapan skripsi di akhir-akhir perkuliahannya untuk gelar Sarjana Ekonomi (SE).
Barulah ketika mulai belajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyumas , Haedar menambah minat belajarnya tentang ilmu agama dengan sekaligus nyantri dan tinggal di Pondok Pesantren Al-Amien Purwokerto Wetan yang di asuh oleh Drs. KH. Chabib Makki yang beramalat Jl. Martadireja 2 Rt 04/01 Purwokerto wetan. Kec. Purwokerto Timur Kab. Banyumas hingga sampai sekarang.
Setelah menamatkan pendidikan di MAN 1 Banyumas , Haedar melanjutkan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto yang saat ini sedang proses penggarapan skripsi di akhir-akhir perkuliahannya untuk gelar Sarjana Ekonomi (SE).
Berbekal ilmu yang didapat, Haedar tumbuh matang dengan bisa tepat menerapkan ilmu yang telah ia dapatkan dari hasil belajarnya selama ini, meskipun nyantri dan kuliah belum dirampunginya.
Ilmu manajemen yang ia dapat dari kuliahnya berhasil mengantarkan Haedar menggeluti dunia bisnis dengan membuat Distro Secaf semenjak tahun 2012, yang telah banyak memproduksi kaos-kaos dan lainnya.
Kaosnya pun bisa dibilang nyentrik karena bertemakan desain tulisan bukan seperti kaos pada umumnya.
Haedar lebih memilih tulisan-tulisan yang menempel pada kaos ciptaanya lebih berbau islami. Hal ini bukan tanpa tujuan, akan tetapi ia ingin agar selain berbisnis, ada juga nilai ajakan dakwah yang tersirat.
Bisa terlihat dari desain yang sudah berhasil launching misalnya: Wong NU kawit cilik, Ahli Bid’ah Khasanah, Laskar Shalawat, NKRI Harga Mati, dan masih banyak lainnya.
Bisnisnya oke, Dakwahnya jauh lebih mak nyuus. Mulai tahun 2012 Haedar ini sudah mulai syiar untuk terjun langsung di masyarakat.
Kecintaannya kepada Rasulullah saw. yang juga masih ada hubungan darah dengannya telah berhasil men-support semangatnya untuk ikut berjuang demi agama.
Jalur dakwah yang dipilih Haedar adalah mengajak orang lain untuk bershalawat kepada Rasulullah dan mengajak untuk menjauhi perbuatan Pacaran .
Hal ini sama persis dengan meniru jejak langkah apa yang dilakukan oleh figur idolanya yaitu Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dari Solo dan Abah yainya.
Kecintaannya kepada Rasulullah saw. yang juga masih ada hubungan darah dengannya telah berhasil men-support semangatnya untuk ikut berjuang demi agama.
Jalur dakwah yang dipilih Haedar adalah mengajak orang lain untuk bershalawat kepada Rasulullah dan mengajak untuk menjauhi perbuatan Pacaran .
Hal ini sama persis dengan meniru jejak langkah apa yang dilakukan oleh figur idolanya yaitu Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dari Solo dan Abah yainya.
Profil Haedar semakin naik seiring jam terbangnya dalam bershalawat makin ramai akan permintaan.
Dengan dibantu teman-temannya yang juga santri Pondok Pesantren Al-Amien untuk ikut sebagai penabuh rebana dan vokal.
Mereka sering diundang untuk mengisi acara shalawatan di beberapa tempat hingga beberapa daerah di luar Banyumas seperti Cilacap dan sebagaianya. Bahkan ada juga yang meminta menjadi acara rutinitas di tempatnya itu.
Haedar sendiri juga mengadakan rutinan shalawat dan pembacaan ratib di rumahnya yang di adakan setiap malam Kamis Pon yang ia beri nama Majelis Al-Asyiqin yang mana nama tersebut merupakan usulan dari Habib Syech Assegaf.
Tidak
berhenti di situ, mulai tahun 2014 Haedar berhasil mengajak
pemuda-pemudi lainnya untuk bergabung dalam majelis dan majelis yang
dibentuk sekaligus diketuainya.
Syecher Mania (SM) Purwokerto telah berhasil menjadi wadah dan forum silaturrahim sekaligus tempat berbagi ilmu dalam kegiatan-kegiatan yang telah diagendakan dan menjadi rutinitas.
Majelis SM Purwokerto yang rutin dilaksanakan tiap bulan hari Ahad pertama (pagi) di Masjid Wakaf Al Istiqomah, Kauman telah mendapat simpatik dari banyak orang.
Salah satunya dari pengurus takmir masjid yang menawarkan fasilitas tempat sebagi basecamp SM Purwokerto, begitupulla warga yang selalu membantu dan memberikan bantuan untuk kelancaran acara tersebut.
Jadwal pengajian yang cukup padat setiap bulannya yang rata-rata mencapai 15 tempat ,bahkan pada bulan Maulid,Rajab,Syawal satu bulan penuh mengisi pengajian diberbagai daerah banyumas,Cilacap,Purbalingga,Ciamis dan daerah lainnya
Disamping itu Haedar Alwi Assegaf juga berkdawah melauli media televisi di BMSTV salah satu stasiun televisi daerah Barlingmascakeb yang berkantor di Purwokerto.
Kepeduliannya pada almamater tempat menuntut ilmu juga patut diapresiasi dengan membagi ilmu dan pengalaman kepad adik-adiknya seperti yang dilakukan di MAN 1 Banyumas
Semoga apa yang telah Haedar rintis bisa istiqamah demi Ridla Allah swt. dan syafa’at Baginda Rasulullah saw. Amin []
Syecher Mania (SM) Purwokerto telah berhasil menjadi wadah dan forum silaturrahim sekaligus tempat berbagi ilmu dalam kegiatan-kegiatan yang telah diagendakan dan menjadi rutinitas.
Majelis SM Purwokerto yang rutin dilaksanakan tiap bulan hari Ahad pertama (pagi) di Masjid Wakaf Al Istiqomah, Kauman telah mendapat simpatik dari banyak orang.
Salah satunya dari pengurus takmir masjid yang menawarkan fasilitas tempat sebagi basecamp SM Purwokerto, begitupulla warga yang selalu membantu dan memberikan bantuan untuk kelancaran acara tersebut.
Jadwal pengajian yang cukup padat setiap bulannya yang rata-rata mencapai 15 tempat ,bahkan pada bulan Maulid,Rajab,Syawal satu bulan penuh mengisi pengajian diberbagai daerah banyumas,Cilacap,Purbalingga,Ciamis dan daerah lainnya
Disamping itu Haedar Alwi Assegaf juga berkdawah melauli media televisi di BMSTV salah satu stasiun televisi daerah Barlingmascakeb yang berkantor di Purwokerto.
Kepeduliannya pada almamater tempat menuntut ilmu juga patut diapresiasi dengan membagi ilmu dan pengalaman kepad adik-adiknya seperti yang dilakukan di MAN 1 Banyumas
Semoga apa yang telah Haedar rintis bisa istiqamah demi Ridla Allah swt. dan syafa’at Baginda Rasulullah saw. Amin []
Disunting dan diselaraskan oleh Kang Mul
Karangnangka 18 Oktober 2016
Sumber:
Profil Habib Haedar Alwi Assegaf Haedar Alwi Assegaf.com
Wawancara dengan Habib Haedar Alwi Assegaf pada hari Selasa 18 Oktober 2016 di MAN 1 Banyumas
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKereeeen Habib..turut bangga sebagai Alumni MAN 1 banyumaz & Ponpes Al Amin..mabrub Habib Haidar
ReplyDelete