Artikel Terbaru

Friday, April 13, 2018

Durian Nuruddin Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Kedungbanteng Banyumas

Sepintas melihat bentuk durian ini jika tidak cermat dan teliti bisa terkecoh langsung bilang durian montong Thailand atau Durian Bawor (Montong Orange) asal Desa Alasmalang karena bentuk buahnya ,tangkai,durinya tak ada bedanya dengan kedua durian unggulan tersebut.

Yang membedakan bentuk buahnya tak beraturan dengan berat buahnya 2-6 kg , kulit buahnya lebih tipis serta bagian bawah buah runcing .

Awalnya saya juga hampir tak percaya dengan Durian Montong asal Desa Dawuhan Wetan ini .Cukup lama berdiskusi dan adu argumentasi dengan penebas pohon durian bernama Pak Dikam yang beralamat di sebelah kanan tanjakan jalan raya Dawuhan Wetan-Kalisalak.


Pak Dikam sudah tiga musim berurut-turut menjadi penebas durian ini paham betul rasa dan tekstur daging buahnya .Dari musim ke musim selalu habis diborong oleh penggemar durian seusai memetik buahnya yang telah matang.dan para penggemar durian yang membeli sama sekali tidak tahu kalau durian yang dimakan itu varietas baru ,bukan durian montong introduksi Thailand apalagi Durian Bawor Alasmalang.

Kang Mul memberi nama Durian Nurudin atau Durian Montong Dawet sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum pak Nurudin yang dahulu menanam dari bibit pohon eksperimen sambung pucuk yang dibuat sendiri dari dua varietas durian podang dan durian montong introduksi Thailand.

Durian Podang diambil entresnya dijadikan batang atas sedang batang bawah diambil dari durian montong .Bibit sambung pucuk tersbeut ditanam berjajar dengan durian varietas lokal lainnya dipekarangan dekat jalan raya yang sekarang berubah menjadi rumah dan telah dijual kepada pemilik baru.

Bertambah umur bibit tanaman hasil sambung pucuk Pak Nurudin semakin besar dan mulai berbuah ,Sayang disayang sebelum menikmati tanaman hasil karyanya Pak Nurudin meninggal dunia.

Sore hari ini Kang Mul meluncur ke lokasi tanaman durian Montong Nurudin dan bersilaturahmi dengan Ibu Nurudin berbincang bincang sejarah pohon durian yang ditanam almarhum suaminya Pak Nurudin .

Banyak sekali keterangan yang diperoleh dari Ibu Nurudin yang mendampingi almarhum dalam suka dan duka sejak menikah sampai menghembus nafas terkahir kalinya pada tahun 2011 dan belum sempat menikmati buah durian yang ditanam dari hasil sambung pucuk,

Mulai pertama berbuah durian Nurudin pada tahun 2011 pada umur 7 tahun ditanam didepan halaman rumah berjajar dengan durian varietas lokal .Durian Nurudin ditanam sebelah kanan sedang durian varietas lokal tak bernama ditanama sebelah kiri.

Pada musim pertama berbuah bentuknya buhnya mirip "Durian Podang" namun pada musim kedua mulai terjadi perubahan sangat mencolok bentuk buahnya menyerupai bentuk durian montong Begitu pula pada masa panen yang ketiga pada tahun ini yang kebetulan dibeli sejak masih muda oleh Pak Dikam bentuk buhanya tidak beraturan .

Seperti diketahui pohon durian Nurudin sekarang telah menjadi milik orang lain bernama Pak Mei asal Prompong dibeli dari putra almarhum Pak Nurudin yang bekerja dan bertemat tinggal di Ibukota Negara Jakarta.

Tinggi pohonnya 10 m ,diameter pohon 40 cm diukur satu meter dari pangkal pohon ,ukuran bulat pohon 82.1 cm berbentuk bulat ,sedangkan daunnya menyerupai daun durian montong

Data daun durian sangat penting untuk mengetahui morofologinya agar dapat diperoleh data menyeluruh kemudian disandingkan dnegan durian Podang dan durian montong Thailand sejauh mana kecenderungan kemiripan pohon asal bahan sambung pucuk durian Nurudin.

Melakukan identifikasi morfologi daun Durian Nurudin membutuhkan waktu yang cukup lama karena butuh ketelitian,dan kecermatan sebagaimana standarisasi yang telah baku sesuai dengan kaidah kaidah keilmuan.

Karangnangka 01 Desember 2017

0 comments:

Post a Comment