Di usianya yang masih muda tergolong remaja,mempunyai kehalian dalang seni budaya tradisional Jawa wayang kulit merupakan sesuatu yang langka dijaman sekarang ini.
Biasanya anak-anak muda seusianya sangat akrab dengan musik cadas,,musik pop atau musik lainnya yang lebih populer dengan kesenian modern.
Rizky Widia Fatturohman siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purbalingga lebih memilih menekuni kesenian tradional Jawa Wayang Kulit ,sebuah kesenian yang telah berusia ratusan tahun yang silam yang menjadi kegemaran masyarakat Jawa.
Remaja kelahiran Desa Mewek 14 Juli 200 dari pasangan bapak Widodo Panca Putra dan ibunda Tri Diati sejak kecil telah mempunyai bakat menjadi dalang sejak berumur 3 tahun .
Kemampuannya makin terasah setelah belajar pada guru SD dan belajar pada dalang lokal asal Purbalingga yaitu Ki Dalang Sriminarto Ki Dalang Samingin dan alm Ki Bagus Marwoto
Mulai manggung pada kelas 3 SD pada acara HUT Proklamasi tingkat RT yang digelar dirumah Mbah nya,saat usinya baru 9 tahun.
Sejak saat itu Rizky telah mangung dari satu tempat ke kempat lainnya,dari daerah ke daerah lain,serta dari kabupaten ke kabupaten lainnya.
Rizky pernah manggung di Pendopo Kabupaten Purbalingga sebuah kebanggan yang tak ternilai harganya dalam usia masih muda sudah dapat manggung ditingkat Kabupaten.
Disamping manggung di wilayah Kabupaten Purbalingga,Rizky juga telah manggung di Bantarbolang Kabupaten Pemalang,Kawunganten Kabupaten Cilacap,dan Grendeng Kota Purwokerto.
Rizky juga ikut andil dan unjug gigi pada saat Pentas Rekor MURI dengan menggunakan kelir sepanjang 56,5 m dengan menampilkan 7 dalang sekaligus,
Rizky mempunyai wayang yang paling favorit yaitu Bawor.dan sangat mengagumi beberapa dalang senior diantarannya Ki Bayu Aji Pamungkas dalam hal sabetan,Ki Anom Suroto dalam hal suara dan Ki Purbo Asmoro dalam hal antawacana,
Ketiga dalang senior tersebut sangat mempengaruhi gaya mendalang remaja asal Desa Mewek Kabupaten Purbalingga.itu
Besok pagi di Halaman RRI Purwokerto Rizky Widia Fatturohman akan manggung bersama dalang remaja lainnya Ki Wayu Eko Saputro (Cilacap) dan Ki Bimo Setyo Aji (Banyumas).
Ketiga dalang remaja wilayah Banyumas akan manggung dalam acara Pagelaran Wayang Kulit 3 Dalang Remaja yang diselenggarakan oleh RRI Purwokerto pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016 mulai pkl 9.00 WIB s/d selesai di halaman RRI Purwokerto.
Rizky Widia Fatturohman (Purbalingga) akan manggung dengan membawakan lakon "Topeng Perunggu", Wahyu Eko Saputro (Cilacap) dengan lakon "Babad Alaswanamarta" dan Bimo Setyo Aji (Banyumas) dengan lakon "Cupu Manik Astagina"
Generasi baru dalang wilayah Banyumas menjadi penyejuk ditengah memudarnya generasi muda terhadap kesenian tradisonal Jawa yang merupakan kesenian adi luhung warisan lelulur yang telah diakui badan PBB Unesco.
Rizky Widia Fatturohman menjadi harapan baru Kabupaten Purbalingga yang dulu mempunyai dalang kondang dan masyhur diantaranya Ki Dalang Lukmadi dan Ki Dalang Waryan.
Ki Lukmadi merupakan guru dalang-dalang legendari di Karesidenan Banyumas yang melahirkan dalang hebat pada jaman dahulu,seperti KI Nawan "Sentel" Patmomihardjo (Karangangka,Banyumas),Ki Niswan (Keniten,Banyumas),Ki Suyud (Somagede ) ,Ki Waryan (Purbalingga dll.
Ki Waryan menjadi dalang kebanggan warga Purbalingga pada jaman dahulu dan sampai sekarang masih menjadi dalang legenda yang dimiliki Purbalingga,
Kehadiran Rizky Widia Fatturohman dalam jagad pedalangan wayang kulit Gagrak Banyumas memberi isyarat bahwa kelangsungan kesenian wayang kulit akan tetap lestari.
Namun demikian diusia yang masih remaja Rizky Widia Fatturohman membutuhkan banyak masukan dan bimbingan dari dalang-dalang senior, pemerhati budaya, penggemar wayang kulit agar kelak tumbuh berkembang secara alamiah menjadi dalang yang mumpuni dan digemari masyarakat.
Karangnangka 16 September 2016
Mulyono Harsosuwito Putra
Ketua Institut Studi Pedesaan dan Kawasan.
Sumber:
Wawancara lewat inbox fb dengan ananda Rizky Widia Fatturohman pada hari Jum'at 16/9/2016 pkl 12.34
0 comments:
Post a Comment