Tak mengapa medan perbukitan gunung buntu sampai ke grumbul Kalibungur menjadi pilihan rute perjalanan, sembari menikmati pepohonan yang tumbuh subur dikanan kiri sepanjang jalan yang dilalui .
Perjalanan kali ini seperti mengingat puluhan tahun yang silam saat masih tinggal dikampung halaman sering menemani almarhum bapak ke Sindang menengok sepetak kebun yang dulu ditanami cengkeh, kelapa, mahoni dll.
Berjalan kaki melewati jalan tanah liat dan tanjakan-tanjakan yang cukup melelahkan dan menguras energi,terpakasa harus berhenti sejenak karena lelah menunggu nafas baru ,
Ya kenangan itu kembali hadir dengan ruang dan waktu yang berbeda, Waktu begitu cepat mengubah segalanya, suasana kehidupan semakin bergulir begitu pesat dengan peradaban yang bergerak menuju era tknologi dan informasi,
Tapi Dusun Sindang tetap seperti yang dulu, ada perubahan akan tetapi tidak begitu besar, Memang ada jalan yang telah beraspal tapi hanya dari arah segi tiga Sineran sampai ke grumbul Kalibungur dengan kondisi jalan yang sangat parah.
Padahal Dusun Sindang dengan luas wilayah dua kali lipat dari desa Induknya Desa Karangkemiri dengan populasi penduduknya yang terdiri dari grumbul Kalikucir,Sindang,Kalipapag,Kalibungur,Wadasmalang,Sindnagharja sangat layak untuk menajdi desa sendiri agar pembangunan cepat mengubah sarana dan prasarana yang ada.
Pilihan menjadi desa sendiri mestinya harus dipikirkan Pemda Banyumas ,DPRD Banyumas agar dusun Sindnag tidak statis dan tak berkembang layaknya desa -desa disebelahnya seperti Petahunan dan Semedo.
Tapi sudahlah penulis hanyalah "Si Bolang Durian:" tak layak untuk mengontari hal-hal seperti, jangan-jangan ada yang tersinggung, Manusia "Blekethir" meskipun berteriak sampai terongkongannya serak hanya akan dianggap angin lalu dan cuma dienjepi,,dan ditertawakan,,
"Ko Ngerti apa,,",
"Ko kue sapa,,,,,,"
"Bangsa dedek merang ,awul-awul ora susah reang "
"Ngerit apa..wis ngurusi duren baen,,,,,"
Najal apa ora lara ati,,
Tak terasa saya dan Pak Han sudah sampai di grumbul Kalibungur, berhenti sejenak di depan warung Kang Darto menengiok sebelah kiri perbukitan tak jauh dai warung Kang Darto,,terlihat pohon durian sedang berbuah lumayan lebat entah kultivar durian lokal apa.belum tahu namanya karena pohonnya tinggi kira-kir berusia 25 th.
Ngobrol sama Kang Darto yang ternyata juaragan durian mengatakan durian diperbukitan itu yang punya Pak Kaslam, Kepala Sekolah SDN Karangkemiri 2 yang letaknya samping dibelakang warungnya,
Kebetulan Pak Han kenal baik dengan Pak Kasek SDN Karangkemiri 2 karena teman satu kost di Purwoketro saat sama-sama meniti pendidikan guru di jalan gereja Purwoketo yakni SPG.
Setelah menemui Pak Kaslam yang kebetulan masih di sekolah ,saya dan Pak Han bersama Pak Kaslam menuju kebun miliknya yang lain yang letaknya di belakang sekolah, Kebun Pak Kaslam belum lama dibeli dari sahabatnya kira2 2-3 th yang lalu sehingga pohon-poho durian yang tumbuh subur itu sudah ada karena ditanam pemiliknya terdahulu.
Saya tertarik dengan durian yang senag berbuah, pohonyakira-kira berusia 15 tahun, bentuk buahnya menarik ada lekuk-lekuknya diantara batas ruang/pongge sehingga sangat mirip buah belimbing,
Daunya berwarna hijau tua, ukuran daunnya sedang, permukaan bawah daun berwarna kuning emas,Menurut Pak Kaslam warna buahnya kuning, bauh dagingnya tebal , bijinyas,edang dan rasanya manis legit sedikit berair,aroma tak menyengat,
Ya itulah Durian Belimbing ,Durian Belimbing milik Pak Kaslam bukanlah satu-satunya pohon durian yang ada di Gumbul Kalibungur, amsih ada durian lokal lainnya milik Kang Qomar dna Kang Darto yaitu Durian Podang,juga ada beberpa durian impor thailand montong yang masih kecil.
Sayang hujan dan petir tiba-tiba menghentikan langkaku dan Pak Han menuju grumbul Wadasmalang dan Sindangharja yang menjadi pusat tanaman durian di Dusun Sindang,,
Tak apalah suatu saat nanti akan kembali kesana melihat Durian varietas lokal Banyumas yang ada. Siapa tahu durian Pak Kaslam sudah matang sehingga dapat mencicipi rasa Durian Belimbing Kaligungur,,,,
Kalibungur 15 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment